Kamis, 30 Agustus 2007

Bunga Satu-satunya di Dunia ・世界に一つだけの花

Setelah mengeluhkan mawar Ungu dan Merah Jambu di balik horor Ketika Bambu Berbunga, beberapa minggu ini saya malah terdampar di seberang pasar bunga. Setiap pagi dan petang, saya harus melalui kerumunan bunga. Dan lagu lucu itu pun berputar di kepala:
SMAP, Sekai ni Hitotsu dake no Hana.

Maka rasanya ini saat tepat untuk berbagi saduran Indonesia yang pernah saya kerjakan. Liriknya saya terjemahkan secara harfiah, mungkin masih butuh sentuhan puitis lagi, namun setidaknya saya sudah menyesuaikan suku kata agar dapat dinyanyikan selaras dengan alunan nada (telah teruji di kamar mandi!!!) Silakan diperbandingkan. Bagaimana menurut Anda?

BUNGA SATU-SATUNYA DI DUNIA


(Opening)
number one ni naranakutemo ii || tak perlu berebut jadi nomor satu
moto-moto tokubetsu na only one || sejak awal sudah istimewa only one

(instrumental)

hanaya no mise saki ni naranda || kulihat bunga beraneka warna
ironna hana wo mite ita || berjajar di depan pasar bunga
hito sore-zore konomi ha aru kedo || memenuhi selera yang berbeda-beda
dore mo minna kirei da ne || ada beragam, indah semua

kono naka de dare ga ichiban da nante || tanpa pernah mempertengkarkan
arasou koto mo shinai de || siapakah yang paling hebat
baketsu no naka hokorashige ni || di dalam keranjang dengan bangganya
shan to mune wo hatte iru || mereka membusungkan dada

sore nanoni bokura ningen ha || akan tetapi kita manusia
doushite kou mo kurabetagaru || mengapa ingin membandingkan selalu?
hitori-hitori chigau noni sono naka de || di dalam perbedaan masing-masing
ichi ban ni naritagaru? || ingin jadi nomor satu?

(Reff.)
sou sa bokura ha || ya memang kita semua
sekai ni hitotsu dake no hana || bunga satu-satunya di dunia
hitori-hitori chigau tane wo motsu || masing-masing punya benih berbeda
sono hana wo sakaseru koto dake ni || cukuplah kita bersungguh-sungguh
isshoukenmei ni nareba ii || untuk memekarkan bunga itu

komatta youni warainagara || ada saja orang yang datang
zutto mayotteru hito ga iru || sambil tertawa kebingungan
ganbatte saita hana ha dore mo || bunga-bunga yang sedang berjuang mekar
kirei dakara shikata nai ne || semua indah, pilih yang mana

yatto mise kara dete kita || akhirnya keluar dari pasar
sono hito ga kakaete ita || dengan wajah berseri-seri
iro toridori no hana taba to || dia mendekap seikat bunga
ureshisouna yokogao || indah meriah warna-warni

namae mo shiranakatta keredo || walaupun tak tahu namanya siapa
ano hi boku ni egao wo kureta || hari itu dia tersenyum padaku
dare mo kidzukanai youna basho de || bagai mekarnya bunga di suatu tempat
saiteta hana no youni || yang tak disadari siapa pun

(kembali ke Reff.)

chiisai hana ya ookina hana || bunga yang besar, bunga yang kecil
hitotsu toshite onaji mono ha nai kara || tak ada satu pun benda yang persis sama

(Kembali ke opening)

La la lala lalala lalala la
la la lala la la lala
La la lala lalala lalala la
La la lala la lala la la


2003 紅白初大とり oleh shinjyu_char

Catatan:

  • Lagu ini pernah jadi favorit nomor satu sekian tahun berturut-turut di Jepang, dan ketika memperoleh penghargaan, SMAP Shingo Katori mengakui, "Padahal kami tak pandai menyanyi, tapi beruntung, banyak lagu yang kami nyanyikan mengena di hati semuanya..."
  • Seorang teman 'feminis' menafsirkan satu nuansa yang agak menjatuhkan perempuan. Bahwa di lagu ini perempuan diandaikan bunga yang dipajang di toko, sementara para pembelinya (laki-laki) terserah mau pilih yang manaa... Tapi bunga kan ada juga yang berjenis kelamin jantan. Rasanya tak perlu ada isu gender di sini.
  • Hanya karena yang menyanyi adalah SMAP, lagu ini dianggap ditujukan untuk perempuan. Tapi kini anak TK seluruh Jepang menyanyikannya pun. Ada yang pakai bahasa isyarat pula. Lirik dan nadanya memang cukup mudah dipahami. Mungkin sudah bisa dibilang 'lagu rakyat' lah.
  • Seorang rekan lagi menginfokan bahwa lagu ini pernah jadi pengiring pertandingan voli 2004 (?) dan dikecam karena liriknya malah tidak mendorong masing-masing tim untuk berusaha menang. Tapi yaaa, kenapa kalau untuk jadi lagu olahraga harus ada pesan menjadi nomor satu? Bukankah tujuan utama dari olahraga adalah bermain dengan jujur dan adil. Kemenangan hanyalah sekadar efek samping.
  • Kesimpulannya sih yang pasti lagu ini mengimbau untuk tidak perlu iri, agar bangga atas kelebihan dan kekurangan, keberuntungan dan kemalangan masing-masing. Mari nikmati keindahan rumput liar.

Senin, 06 Agustus 2007

Mata Hijau dan Sang Pangeran

Candy-Candy vs Harry Potter


Beberapa pengunjung pernah meminta pendapat saya tentang serial Candy. Setelah pusing merenungkannya, saya rasa akan lebih menarik ini: JK Rowling ternyata menulis Harry Potter terinspirasi dari Candy-Candy!!!

Gak percaya? Buktinya, Candice White Ardlay punya tiga persamaan dengan Harry James Potter.
  1. Mereka sama-sama anak yatim piatu.
  2. Mereka sama-sama bermata hijau.
  3. Mata hijau itulah yang membuat pangeran-pangeran melindungi mereka.

Candy bermata hijau seperti ibunya Anthony, Rosemary Brown, membuat "Prince of the Hill", sang paman, bersedia untuk selalu menyelamatkannya setiap saat, bahkan mengadopsinya.
Harpot bermata hijau seperti ibunya sendiri, Lily Evans, membuat "Half-Blood Prince", sang teman lama, bersedia untuk selalu menyelamatkannya setiap saat, bahkan mengorbankan nyawa.

Lalu apa dong yang membuat Harpot dan Candy jadi sama-sama yatim piatu, bermata hijau dan dilindungi sang "Prince"?
Mungkin, jawabannya, Anne of Green Gables.
Anne seorang gadis yatim piatu yang ceria, berambut merah dan bermata hijau, pipinya berbintik-bintik, dan tinggal di "Prince Edward Island". Baik Candy maupun Harpot mengambil elemen penampilan tokoh dari kisah ini.

Pengarang Candy-Candy sendiri mengakui, bahwa Anne adalah sumber inspirasi dia. Dan tentu Harpot mereferensi dari sana juga. Sementara pipi Candy berbintik-bintik, ibu Harpot berambut merah. Ron Weasley berbintik-bintik dan berambut merah.

Anne si Rambut Merah, obsesi nasional Jepang


Anne of Green Gables adalah cerita Kanada yang sangat digemari oleh orang Jepang. Terjemahan buku ini menjadi bahan bacaan dalam kurikulum sekolah umum di masa setelah perang dunia kedua, sejak tahun 1952. Hampir tidak ada orang Jepang yang tidak kenal Anne. Bahkan 6 tahun sebelum kisah Anne diserialisasikan di drama televisi Kanada (1985, 1987), Jepang telah membuat serial animasi (1979) karya Takahata Isao (sutradara Kuburan Kunang-kunang, Ghibli). Latar dari beberapa episode awalnya dirancang oleh Miyazaki Hayao (sutradara Sen to Chihiro, Ghibli).

"Anne" ditulis pada awal abad 20 sebelum perang dunia I, mengambil masa penuh kedamaian dan kepolosan di pulau Prince Edward Kanada, di sebuah lahan pertanian di Cavendish. Banyak orang Jepang yang menggemari cerita ini, sampai bela-belain menikah di sana.
Menurut para pengamat, semangat dan sifat blak-blakan Anne menjadi daya tarik bagi perempuan Jepang yang berbudaya pendiam dan sok sopan.

Video dokumenter CBC, kegilaan fans Jepang terhadap Anne

Dua bersaudara petani lanjut usia bermaksud memungut seorang anak laki-laki, namun malah memperoleh Anne. Daya khayalnya yang tinggi penuh pesona, membuat mereka memutuskan untuk menerimanya.
Pada awalnya, Anne sangat benci dengan rambut merahnya. Setidaknya, menurutnya, mata hijau dan pipi berbintik (yang juga agak membuat dia merasa jelek) tak perlu dipedulikan karena dia sendiri tidak bisa melihatnya tanpa cermin. Tapi rambut merah itu setiap saat bisa terlihat. Dan dia marah besar ketika Gilbert, teman sekelasnya yang ganteng meledek rambutnya sebagai "wortel". Berbagai usaha Gilbert untuk meminta maaf selalu diabaikannya. Kemarahan itu dilampiaskan ke dalam persaingan nilai di sekolah, dan mereka berdua lulus menjadi nomor satu dengan nilai seri.
Kesetiaan Gilbert pada Anne yang "cerdas walaupun tidak cantik", dan kekeukeuhan hati Anne untuk tidak juga memaafkannya, menjadikan kisah cinta ini tetap digemari selama seabad, baik dalam bentuk sandiwara panggung maupun sinetron televisi. Kisah lengkap bisa diunduh melalui Project Gutenberg.

bersambung...

P.S.: Ngomong-ngomong kenapa ya mata hijau jadi khas untuk ketiga tokoh utama kita kali ini. Padahal dalam peribahasa Inggris, bermata hijau adalah istilah untuk orang tamak, rakus, seperti Shakespeare menuliskannya sebagai green-eyed monster. $-)
Budi Rahardjo membayangkan Gadis Bermata Hijau, Berambut Pirang sebagai Dewi Kematian. (Lho, Death itu kan kalau di komik Sandman, cewek keren bergaya gothic serba hitam?)
Kabarnya sih mata hijau adalah yang paling langka, dibandingkan dengan cokelat atau biru. Dewa-dewi Cina dan Yunani digambarkan bermata hijau saking langkanya. Kebanyakan orang bermata hijau adalah orang Keltik, Slav, Jerman, dan segelintir Turki atau Spanyol.

Jumat, 03 Agustus 2007

HAKU dan Mawar Merah Jambu

Mungkin memang akibat Kutukan sang Mawar Ungu, setelah puas menyumpah-nyumpahi bunga itu, aku malah memperoleh seikat: kali ini bukan Ungu, bukan pula Jingga, malah lebih parah lagi: warna Merah Jambu, warna Sakura. Besar-besar pula...

pinkroseSeandainya yang memberikan ini orang sepantaran, pasti akan aku hina habis-habisan.
Pertama, kayak tidak tahu saja aku tidak suka bunga yang dipetik. Kalaupun di pot, malas merawatnya. Lebih baik hiasan bambu atau rumput kering yang tahan lama.
Kedua, harga satu ikat bunga sebagus itu bisa jadi lebih dari 20 dolar: sudah cukup untuk dipakai membeli satu-dua jilid komik atau manga.

rektorkuSayangnya kali ini aku tak dapat menolak dengan alasan di atas: karena yang menyerahkannya sedang menjabat rektor almamaterku, dalam suatu prosesi acara reuni. Jadi yang perlu disalahkan adalah panitia seksi acara. Siapa??? Hayo ngaku!

Dalam acara tersebut, dilakukan peresmian himpunan alumni, HAKU. Nama ini adalah singkatan dari Kyodai Dosokai versi quasi-Bahasa. Sementara ini, semua sudah setuju menyebutnya demikian. HAKU bisa ditulis dengan kanji 「博」 dari hakushi (hakase-doktor), atau hakubutsukan (museum). Aku sendiri ingin menyebut Haku tokoh naga putih dari film Sen to Chihiro no Kamikakushi: Nigihayami Kohakunushi... Tapi tentunya tidak ada yang memahami.

Yang jelas, acara ini disambut dengan cukup antusias oleh para alumni almamater. Banyak yang angkatan atas, sudah jadi profesor, dekan, dsb masih bersedia hadir. Semoga saja himpunan ini bisa dilanjutkan ke arah yang menjanjikan secara keilmuan...

alumnikyoto