Minggu, 31 Desember 2006

Qurban

Sebenarnya ada makna lain yang perlu direnungkan dari Idul Adha.
Asal-usul Bapak Umat Beriman, Ibrahim mengorbankan Ismail.

Bukan hanya di saat malaikat menggantikannya dengan biri-biri, tapi sudah sejak kelahirannya, Ismail telah dijauhkan bersama ibunda ke tanah gersang, yang untungnya memancarkan Zamzam.
Dan nasib yang berlanjut ke keturunan yang lain, ketika Yusuf putra Yaqub cucu Ishaq dibuang oleh saudara-saudara tirinya sampai tersasar ke Mesir.
Dan perseteruan berabad-abad antarpenganut agama samawi.
Perang Salib, Kolonialisme, Terorisme Modern, dst.

Semua berawal dari masalah poligami, baik rela maupun terpaksa.
Sarah dengan Hajar, Laia dengan Rahil.
Mudah namun sulit, rumit namun sangat sederhana.

Selasa, 12 Desember 2006

Dororo

Kalau Hinotori adalah karya Tezuka Osamu yang pertama saya kenal waktu balita melalui kartunnya Firebird 2772, Dororo adalah manga pertama beliau yang saya sempat baca lengkap, karena memang cuma beberapa jilid. Tamat? Tidak bisa dibilang begitu, karena memang bentuknya adalah babak-babak singkat. Dan akhir ceritanya belum menyelesaikan masalah, masih membuka kesempatan untuk melanjutkan petualangan setiap saat.

Dibandingkan karya lainnya yang sok ilmiah dan futuristik seperti Atom atau BlackJack, atau berlatar sejarah seperti Buddha dan Adolf, Dororo ini malah menggali cerita-cerita hantu. Bagi yang kenal Inuyasha, nah seperti itulah model ceritanya.

Tersebutlah seorang samurai mengadakan perjanjian dengan jin, menukar 48 anggota badan bayinya yang belum lahir dengan anugerah kemenangan dalam setiap perang kekuasaan terhadap seluruh Jepang.
Ketika menemukan bahwa putranya lahir kekurangan 48 anggota tubuh, sang ayah merasa malu dan mengalirkannya ke sungai. Beruntung, sang bayi diselamatkan oleh seorang ilmuwan yang merekayasa anggota tubuh palsu agar ia dapat hidup normal. Apalagi ternyata walaupun tidak punya pancaindra, ia justru memiliki indra keenam dan kekuatan luar biasa lainnya yang membuatnya dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Ketika beranjak dewasa, Hyakkimaru bertekad untuk mengalahkan keempatpuluh delapan jin untuk merebut kembali anggota tubuhnya, dan bertemu dengan seorang anak kecil yang mengaku sebagai pencuri terhebat se-Jepang. Bersama mereka menjelajahi negeri sambil memerangi penindasan yang ditimbulkan oleh berkat dari ke-48 jin tersebut.

Penggambaran cerita yang menggunakan konsep panggung tradisional Jepang, cukup menarik untuk disimak. Nah, ternyata manga ini besok-besok bakal difilmkan pula... Apakah konsep panggung tradisional itu tetap dipertahankan?

Rabu, 06 Desember 2006

Anak-anak Abad 20


Yang kemarin saya sebutkan sebagai salah satu manga musik...
Seharusnya juga saya sebutkan sebagai salah satu manga mikan...
Tapi justru gak bisa, karena lambang kan (tamat) sudah dipasang di halaman terakhir 20th Century Boys, manga mutakhir Urasawa Naoki.

Jadi kabarnya, penamatan cerita misteri yang tiba-tiba April kemarin, dengan masih menyisakan banyak alur yang belum tersimpulkan, menimbulkan kegelisahan di kalangan penggemar fanatik manga ini. Disertai ucapan permisi bahwa pengarang akan menghilang sebentar, dan terima kasih telah mengikuti selama tujuh tahun, ditambah pula tulisan aneh yang membuat pembaca bertanya-tanya...

20cbkan


Nisennananen shinshun, saishuushoutoujou!!
(Hayaguchi kotoba desu. Sankai ittemimashou!)

Awal musim semi 2007, bab terakhir akan muncul!!
(Ini latihan silat lidah. Mari sebutkan tiga kali berturut-turut!)

Muncul teori-teori konspirasi:
  1. Ini hanya tindakan Urasawa mempermainkan pembaca.
  2. Urasawa kehabisan ide, sehingga ia meluangkan waktu untuk bersantai menyegarkan diri di bawah mentari tropis sambil memikirkan kelanjutannya matang-matang.
  3. Urasawa menyerah dan kabur, sehingga editornya meletakkan petunjuk tersamar bahwa cerita ini akan berlanjut untuk menenangkan pembaca, dan menambahkan keterangan latihan silat lidah agar itu bisa dijadikan dalih seandainya mereka tidak berhasil menangkap Urasawa demi menamatkan cerita.

Namun di tengah kehebohan museum manga beberapa hari terakhir ini, beliau justru muncul dalam bincang-bincang mengenai hubungan baik antara pengarang manga dengan editornya.
Bahwa betapa keberadaan editor sebagai seorang "produser" sangatlah vital terhadap lahirnya manga yang bagus dan berkelanjutan, dan bahwa hubungan Urasawa dengan sang editor sampai saat ini bisa dinilai cukup sukses...
Setidaknya dengan demikian, teori terakhir runtuh.
Mungkin saja "latihan silat lidah" tersebut dipersiapkan sebagai dalih, namun tentu adalah konspirasi bersama editor-pengarang.

Yang jelas, dengan semakin tegasnya janji bahwa memang mulai awal tahun depan "babak terakhir" yang sesungguhnya akan diterbitkan lagi, dan bahwa manga ini akan diproses sebagai...
FILM LAYAR LEBARRR!!! Tahun 2008!!! Bagian I...!
Otsch. Tentu saja aku semakin bersyukur bahwa aku bukan rocker...
Tapi berhubung produser dan stafnya adalah tim DN kemarin, jangan-jangan hanya setingkat DN...

tomodachi


Sinopsis... Hmmm, saking kerennnnnnya susah dah memilih kata...

Manga yang bersubjudul "Petualangan Sains Sungguhan" ini, mengambil panggung di 1997-2000 menjelang pergantian milenium, dengan alur mundur ke seputar masa kanak-kanak para tokohnya di sekitar tahun 1969-70 dilatarbelakangi saat-saat peluncuran Apollo 11 dan World Expo di Osaka, meloncat maju ke masa depan sekitar tahun 2014 menyambut World Expo 2015 dan kedatangan Paus, sampai digantikannya penanggalan masehi dengan penanggalan tomodachi sang "juru selamat" baru.

Tersebutlah hasil khayalan sekelompok kanak-kanak abad 20 yang bercita-cita menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia dari kehancuran oleh robot raksasa dan virus berbahaya, ternyata diwujudkan secara terperinci di masa dewasa oleh salah seorang di antara teman sekelas yang mengetahui rahasia mereka, yang telah menjadi tokoh aliran kepercayaan baru yang berpengaruh besar di bidang politik, ekonomi, dan teknologi.
Menyadari bahwa semua keganjilan dan kekacauan yang muncul di seluruh dunia berawal dari permainan masa kecil mereka yang belum berakhir, mereka pun merasa bertanggung jawab.
Masing-masing meninggalkan keluarga demi angkat senjata melawan dengan segenap keterbatasan yang ada, sehingga malah dicap oleh masyarakat sebagai teroris kelas kakap, terpaksa melakukan gerakan bawah tanah bersama para tunawisma dan mafia, dan tabah mengalami kegagalan yang bertubi-tubi, terus berjuang biarpun sudah menjadi gaek-gaek.

Catatan: World Expo Osaka 1970 benar-benar ada, namun selanjutnya telah diadakan lagi World Expo Aichi 2005 tahun lalu... Yang ini tidak disinggung sama sekali ya.
Kelompok kepercayaan yang aneh-aneh model begitu memang banyak jenisnya di Jepang, tapi Indonesia juga tidak kalah aneh, ada kelompok Eden misalnya.
Virus-virus berbahaya memang sedang menyebar di masa pergantian milenium ini, entah AIDS lah, flu burung lah, jangan-jangan konspirasi tomodachi benar-benar ada.
Istilah tomodachi, di Jepang tampaknya lebih dalam daripada sekadar teman biasa. Lebih berarti sahabat akrab. Komik ini cukup teliti mengupas masalah persahabatan, menyinggung tindak perisakan, dan berbagai hubungan masa kanak-kanak yang berlanjut pengaruhnya ke kehidupan di masa dewasa.

nijusseikishonen