Sabtu, 25 Februari 2006

Kurenai Tennyo

tenjinsannoharu

Entah mengapa, pohon ume mendapat peringkat ketiga dalam budaya Jepang, setelah Cemara dan Bambu (shou-chiku-bai).
Awal musim semi Kyoto disemarakkan oleh bunga ume yang berwarna aneka nuansa warna merah muda sampai putih. Tempat paling menarik untuk menikmatinya, terletak di Kitanotenmangu, yang setiap tanggal 25 Februari menyelenggarakan Baikasai (festival ume).


kurenaiume
Sambil memandangi hamparan pepohonan ume yang sedang mekar-mekarnya berbunga, pengunjung bisa menukarkan potongan tiket untuk secangkir teh hijau dan sepotong kue di salah satu sudut taman, atau membayar lebih demi menikmati upacara minum teh.

Tiap bulan tanggal 25, kuil ini juga menyelenggarakan bazaar Tenjinsan, maka hari ini pun bisa sekalian berputar-putar seharian penuh di sana, mengagumi barang loakan antik murah meriah.

umeboshi
...
Selain bunganya, buahnya yang sudah dijadikan asinan, Umeboshi, merupakan santapan sehari-hari penambah vitamin di Jepang. Biasa diletakkan di tengah nasi dalam bento, menampilkan lambang khas Jepang: Hinomaru.

umenishikikoji
Karena gemar mengulum rasa asam, saya menobatkan umeboshi sebagai pengganti asam jawa, asam kandis ataupun asam sunti. Saat belanja pun selalu mengasyikkan, mampir di pelosok pasar tradisional "Nishiki" di pusat kota Kyoto, tenggelam dalam suasana.



sumomomusume
Sekadar tambahan informasi gak penting:
Ume, biasanya diterjemahkan sebagai plum, sebenarnya sejenis aprikot. Plum sendiri di Jepang disebut lain lagi, sumomo.
Foto di samping ini, Sumomo Musume, gadis bayi penjual (???) buah plum di pedalaman jalur sutra Urumqi yang dikirim oleh salah seorang mantan murid bahasa Indonesia saya...


kurenaitennyo
Kebetulan pohon ume kini sedang beken sebagai perwujudan Dewi Perdamaian (semacam Kannon/Kwan-Im) dalam karya Noh kontemporer Bidadari Merah, yang diturunkan dari komik Topeng Kaca.
Pemerannya juga bernama-panggung "Umewaka"...
Dasar dari hutan bunga ume merah yang disebut dalam kisah ini kira-kira terletak di pelosok Nara.
When Manga meets Noh;
A touch of Takarazuka extravaganza

Selasa, 21 Februari 2006

Hyoutan

toujihyoutan
Banyak yang menanyakan, alias hyoutan itu apaan sih...

Sejujurnya, saya pasang tanpa pikir panjang... Nantonaku.
Hyoutan adalah benda ajaib yang sudah lama saya idam-idamkan, entahlah tanpa sadar mungkin karena bentuknya yang melekuk dengan misterius dan mengandung berbagai legenda dan mitos.

Pertama kali saya mengenal makhluk ini, adalah dari sebuah ilustrasi dalam seri dongeng mancanegara, dari... (Belanda?) judulnya lupa, pokoknya tentang pedagang perempuan yang dengan sombongnya menyuruh membuang beras di dermaga, lalu kapal barangnya tenggelam dan ia jadi jatuh miskin. Ada yang ingat cerita itu?
Nah ketika sedang mengais sisa-sisa panen dalam kesengsaraannya, si ibu ini tergambarkan berbekal sebungkah hyoutan sebagai wadah air minumnya.
Ohya, pendekar dewa mabuk di komik-komik juga menyimpan araknya dengan hyoutan ini.

Kebetulan memperoleh sebuah yang besar model tenkaichi dan dua yang kecil model sennari, ketika pertama kali mulai mengutak-atik blog, suatu saat selesai mengumpulkan TA, di Touji ennichi, sebuah bazaar bulanan memperingati pendeta Koubou Daishi yang diadakan setiap tanggal 21 di Touji, kuil penjaga pintu timur yang menjadi lambang kota Kyoto.

Hyoutan-hyoutan itu saya beli dengan cukup murah dan membanggakan di gelaran barang bekas, seharga 500 yen untuk yang besar dan 200 yen untuk dua yang kecil model sennari. Pas lewat di gerai di foto di atas, memeriksa harganya, wah yang kecil saja 2000 yen ke atas! Bahkan ada yang berharga 80000 yen, karena tutup botolnya dibentuk dari perunggu. Belum lagi kalau melihat harga di toko sepanjang Sanjo - Shijo.

toujikouboutoujiike

Hyoutan (calabash bottle gourd) punya sejarah kuno. Kabarnya, merupakan salah satu tumbuhan yang pertama kali ditanam oleh manusia, dari jejak fosilnya diperkirakan sekitar 10000 tahun sebelum masehi.
Di eropa selatan menjadi salah satu motif hias kaca patri, pagar besi atau ukiran kayu. Di Cina, dijadikan lambang awet muda panjang umur dan tempat menyimpan obat.

Di Jepang sebagai jimat pembawa keberuntungan, dan panji-panji garis depan pasukan tentara Toyotomi Hideyoshi.
Walaupun semarga dengan bahan "kanpyou" untuk isi sushi, hyoutan pada dasarnya tidak untuk dimakan, namun kini ada beberapa jenis hibridisasi yang dikembangkan di daerah Oi Jepang untuk dijadikan bahan makanan.
Festival Hyoutan di Jepang dirayakan setiap tanggal 8 bulan 8 bersamaan dengan sempoa「そろばんの日」 jenggot 「ヒゲの日」 lawak 「笑いの日」 candil 「白玉の日」 dan gurita 「タコの日」 (karena bertangan delapan) juga merupakan hari berbakti pada orang tua 「親孝行の日」(oho, itu hari ulang tahun ibu saya).

Hyoutan juga bermanfaat sebagai penggema dalam alat musik berimbau yang mengiringi seni Capoeira, dan baca di arsip NASA menjadi lagu sandi dalam usaha pembebasan budak Amerika. "Drinking Gourd" dalam lirik tersebut adalah bintang Biduk yang menunjukkan arah utara, Hokuto Sichisei 北斗七星 (ingat Tinju Bintang Utara yang beken jadi slot pachinko? Kebetuan film terbarunya akan tayang bulan depan...)

Di Afrika, suku Masai menggunakan hyoutan untuk membuat yogurt. Hyoutan juga berkaitan dengan gerakan ramah lingkungan bagian selatan Afrika. Di Aichi Expo tahun lalu ditanam menjalari konstruksi gerai Mitsubishi dan dinding hijau Bio Lung.

Di Indonesia juga Hyoutan direkayasa menjadi hiasan lampu. Yang menggelikan, saya masih belum pernah menemukan di mana bisa memperolehnya, bahkan belum tahu apa nama panggilannya di Indonesia!!! Cari di kamus sih tercantum "labu kundur" tapi tampaknya terlalu umum. Ada yang bisa membantu?

Kalau diulik dalam permainan kata, bisa didapatkan beberapa alasan (rada maksa) yang mendukung saya memasang alias ini.
Dari kanjinya, hyou dan tan, bisa diperoleh beberapa arti:
「箪」 tan = kotak bekal makanan yang terbuat dari bambu
「箪笥」 tansu = laci, tempat penyimpanan secara rapi teratur
「瓢」 hisago = wadah botol dari hyoutan
「瓢虫」 tentoumushi = kumbang kepik, bahasa inggrisnya ladybird
nama seri buku yang saya pakai belajar bahasa Inggris di masa kecil.
tentoumushi juga ditulis dengan kanji yang lebih sederhana = 「天道虫」
「天道」 berarti jalan menuju surga, alias matahari.

Dalam peribahasa (kotowaza), hyoutan punya beberapa makna:

「瓢箪から駒」 hyoutan kara koma
= kuda putih dari hyoutan (?)
= menemukan hal yang muncul tak disangka-sangka
「瓢箪鯰」 hyoutan namazu
= (dari lirik lagu/puisi?) menahan ikan lele dengan hyoutan
= licin, tak bisa dipegang, tak ikut aturan
「瓢箪に目鼻をつけたよう」 hyoutan ni mebana wo tsuketa you
= seakan memasang hidung dan mata di hyoutan
= tanpa peduli sosok dan bentuk, tampil dengan lucu
「瓢箪の川流れ」hyoutan no kawanagare
= hyoutan yang hanyut di sungai
= mengapung, tak bisa tinggal diam
「瓢箪に釣り鐘」 hyoutan ni tsurigane
= ibarat hyoutan dan lonceng
= kesenjangan yang sangat jauh tak bisa diperbandingkan

Ada juga sebuah animasi tahun 60an berjudul Hyokkori Hyoutan Jima, tampaknya lucu, ada bajak lautnya gitu loh tapi rasanya saya belum pernah menonton.
Dan ada lagunya:
波をジャブジャブジャブジャブかきわけて
(ジャブ ジャブ ジャブ)
雲をスイスイスイスイおいぬいて
(スイ スイ スイ)
瓢箪島は どこへ行く 僕らをのせて どこへ行く

丸い地球の 水平線に 何かがきっと待っている
苦しいことも あるだろさ 悲しいことも あるだろさ
だけど僕らはくじけない 泣くのはいやだ 笑っちゃおう
すすめ  ひょっこり瓢箪島
ひょっこり瓢箪島 ひょっこり瓢箪島

nami wo chapu chapu chapu chapu kakiwakete
(chapu chapu chapu)
kumo wo sui sui sui sui oinuite
(sui sui sui)
hyoutan-jima wa doko he iku, bokura wo nosete doko he iku

marui chikyuu no suiheisen ni, nanika ga kitto matteiru
kurushii koto mo arudaro sa, kanashii koto mo arudaro sa
dakedo bokura wa kujikenai naku no haiyada warachaou
susume hyokkori hyoutan-jima
hyokkori hyoutan-jima, hyokkori hyoutan-jima

Rangkuman artinya:
mendayung membelah ombak melampaui awan
ke mana kau pergi membawa kami pulau hyoutan?
di cakrawala bumi yang bulat pasti ada yang menanti
ada yang menyusahkan, ada yang menyedihkan
tapi kita takkan berpaling
terlalu cepat untuk menangis ayo tertawa
majulah pulau hyoutan,
pulau hyoutan, pulau hyoutan


Selasa, 14 Februari 2006

Dakko-Chan

Sementara si Ken sibuk berdandan demi merebut kembali Barbie, mari kita beralih pada selera keindahan yang berbeda 180 derajat.

Semula, boneka balon hitam legam dengan nama asli "Winky si pemanjat pohon" yang tenar di Jepang sejak 1960 ini diproduksi untuk anak-anak balita, namun ternyata malah menjadi rebutan remaja dan dewasa pula, yang tanpa malu-malu menyangkutkannya di lengan ketika berseliweran di jalan-jalan kota dan menjadi sorotan media massa internasional.


dakkosepiaDari sudut pandang materialis, Dakko-chan memang sebuah terobosan pada masanya. Bahan vinyl telah diproses agar lebih tahan api, dan mata yang bisa berkedip kalau dilihat dari arah berbeda, adalah penerapan pertama teknologi lensa lentikular semi silindris yang sering kita temukan di hiasan penggaris.

Dari sudut pandang antropologis, boneka yang umumnya ditakdirkan sebagai yang dipeluk, kini menjadi pihak yang agresif memeluk.

Dari sudut pandang ekonomis, kehadirannya menandai revolusi konsumsi Jepang paska PD-II. Strategi produksi besar-besaran berhasil menekan harga bertahan pada nilai 180 yen tanpa tergoyahkan oleh pasar gelap yakuza ataupun barang tiruan, sehingga laris manis mencapai 2,4 juta buah hanya dalam sekejap.

Tiga dekade kemudian, di saat Jepang sedang melambung sebagai negara dengan tingkat kemakmuran tinggi, beberapa petinggi Jepang mengemukakan bahwa hanya Jepanglah negara yang berhasil maju di segala bidang karena bangsanya yang cenderung homogen, sementara keberadaan kaum kulit hitam, PuertoRico dan Mexico menurunkan nilai kecerdasan rata-rata di Amerika Serikat.

chibikuro1Pernyataan politis yang mendiskreditkan bangsa kulit hitam tersebut pun dikecam oleh media massa Amerika, dan mereka mulai menuding keberadaan manekin dan mainan berkulit hitam yang melimpah di mal-mal Tokyo, dan terutama penerbitan buku anak-anak ChibiKuroSanbo, terjemahan dari Little Black Sambo (1900) yang sudah lama dilarang di AS.

chibikuro2Buku ini sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan stereotipikal negro AS, karena jelas-jelas mengambil latar belakang di India. Secara pribadi aku sendiri sih tidak suka ceritanya, karena cenderung merendahkan derajat Harimau sang raja hutan.

(Aku pun dulu pernah punya Dakko-chan tiruan, bukan balon tapi bantal, dari katun hitam berisi kapuk, dan pakaiannya bermotif batik. Saat itu, setahuku ini adalah boneka Keling. Bahkan lagu Boneka Cantik dari India kukira terilhami oleh sosok Dakko-chan ini.)

Demi menghindari kesalahpahaman dan keterlibatan pada kemelut tersebut, Takara, perusahaan pencipta Dakko-chan pun memutuskan untuk menghentikan penggunaan registrasi desain dan lambang komoditas andalannya itu sejak April 1990. Namun mereka mengumumkan bahwa sesungguhnya Dakko-chan tak ada sangkut paut dengan diskriminasi rasialis, karena rancangannya bukan didasarkan pada orang kulit hitam, melainkan "pemuda Jepang yang gosong berjemur di bawah mentari musim panas".

dakkodoraSelain digantikan sosok tokoh animasi lain berbagai jenis dari pinkpanther sampai hamutaro, kekosongan Dakko-chan juga diisi dengan ngetrendnya gaya dandan cogal ganguro yang sempat beken di kalangan pemudi Jepang (sebelum kembali ditumbangkan oleh dandanan ala barbie-nya Hamasaki Ayumi.)

dakkodarlieMungkin Jepang hanya terseret badai gerakan membela ras kulit hitam yang menerjang seluruh dunia, yang juga memaksa pasta gigi Darkie harus mengubah TMnya.

Dan di masa-masa sensitif itulah, Nelson Mandela dibebaskan, dan Jepang turut ambil bagian dalam penuntasan isu apartheid Afrika Selatan dengan menyambut Mandela yang berkunjung dan mendukung beliau sebagai calon presiden Afsel periode berikutnya.

bamboozledBagaimanapun juga, memang bentuk stereotip mata besar berkedip-kedip, kuping cangkir, bibir merah tebal tersebut, justru merupakan dambaan orang Jepang akan eksotisme yang tidak mereka miliki.

Maka, setelah melampaui berbagai perdebatan, bahwa yang salah adalah pola pikir umat manusia saat itu, sama sekali tidak ada hubungannya dengan buku ataupun boneka, ChibikuroSanbo pun terbit kembali secara resmi tahun lalu.

dakkonewDemikian juga Dakko-chan yang asli dengan kedipan lucunya telah kembali, walaupun setelah didesain ulang dengan warna yang lebih beragam, bentuk kepala bawang, buntut yang dapat digamit oleh tangan, hiasan huruf d di dahi, dan berganti nama dari ダッコちゃん dalam huruf katakana menjadi だっこちゃん dalam huruf hiragana.

Dakko-chan abad 21 lahir dari tetesan air di bumi yang damai.
Dengan tubuh berwarna-warni pelangi
menampilkan berbagai mimpi dalam hati
Dakkochan yang agak manja
gemar menempel kepada siapa saja
Sangat menyukai tempat yang ramai,
dan agak lemah terhadap benda panas dan tajam menusuk.
Hobi, memperhatikan manusia dan memeluk.
Cita-cita, betapa baiknya bila semua orang bahagia.


dakkochottyAku sendiri juga punya semacam dakko-chan berbentuk sapi perah yang diperoleh saat lewat di Shibuya, pembagian gratisan promosi eskrim Ben&Jerry.
Tapi tersia-siakan, karena banyak dakko-chan lain yang nyata dan lebih butuh perhatian.
Untuk Chotty yang ichi-ichi dakitsuku,
yang sedang sakit muntah melulu...
Kini giliranku memelukmu.

Posting terkait:
Speculas Greenleaf
Penjajahan Boneka

Kamis, 09 Februari 2006

Muhammad, dalam Manga

Pada suatu shubuh di bulan Ramadhan di masjid depan kelurahan, di masa aku sebagai anak sekolahan rajin mencatat ceramah harian, tema yang dikemukakan saat itu adalah mengenai keluarga sakinah.
“Ibu-ibu,” sabda sang Khatib, “kalau patuh dan setia sama suami, nanti ganjarannya di surga bisa mendampingi Rasulullah SAW! Rasulullah itu keren, ganteng loh, saya punya gambar wajahnya, barang langka ini jarang diterbitkan, tapi saya dapat waktu menunaikan haji. Kalau mau lihat bisa mampir ke rumah saya.”
Dan ibu-ibu arisan pengajian yang bergerombol di balkon pun kasak-kusuk cekikikan.

Gubraggg. Pemahaman konyol yang satu ini terasa jauuuh lebih parah dari janji bidadari untuk para lelaki taqwa. Tentunya gambar seperti itu hanya sekedar tingkatan lukisan orang suci kaum Sikh Babaji yang potretnya dipuja-puja. Atau seperti lembaran lusuh bernuansa kehijauan yang tersembunyi di balik pintu lemari jati berukir hampir setiap rumah di desa-desa di pinggir sepanjang pantai selatan Jawa, "Ini foto Nyi Roro Kidul, cantik kan?" Huh, apanya yang foto, gambar kasar begitu, aku pun bisa melukis lebih bagus.

Rasanya banyak sekali tenaga terbuang untuk mempertahankan kebanggaan semu, lebih baik cari jalan meningkatkan kemakmuran dan kebesaran hati umat. Dan sebelum mengeluhkan pihak luar, renungkan dulu sikap diri sendiri dan masyarakat sekeliling.

Aku tidak punya utang budi atau dendam sama sekali pada Denmark. Hanya kenal HC Andersen. Oh, LEGO. Lalu Danish-Monde Butter Cookies (yang tentunya bukan impor dari sana, cuma numpang merek doang).
Tapi kebetulan sensei joshu (asisten dosen) di labku di masa kuliah dulu, posdok ke sana. Aku pun sempat dapat kiriman hadiah kelulusan bros bunga dari perak untuk jilbab (hadiah yang unik sebagai satu-satunya cewek di lab saat itu, padahal aku lebih iri pada rekan-rekan seangkatan lain yang dapat setumpuk perangko atau selembar uang kertas.
Kabarnya Patung Putri Duyung, satu-satunya objek wisata di sana ternyata sering terpaksa diganti karena hilang beberapa kali, entah terhanyut ombak berdebur, atau memang sengaja dicuri maling budiman.
Dan yang paling penting, Denmark ternyata sangat sosialis (???), karena gaji orang yang bekerja dengan tekun habis terpotong pajak penghasilan, yang dipakai untuk meng”gaji” para tunawisma dan tunakarya, sehingga seluruh rakyat hidup makmur adil merata. Kapan pula sistem zakat yang seperti itu bisa benar-benar diterapkan di Indonesia!
Selain itu Denmark kebetulan juga adalah Negara yang tahun ini sedang memproduksi film animasi 2D terbaru, Asterix and the Vikings! Mengajak boikot? Lain kali ajah lah yaw!!!

Merujuk dasar dilarangnya penggambaran Muhammad adalah untuk menghindarkan beliau dari pemberhalaan. Tetapi tentunya oknum pedagang di tempat Haji yang menjual gambar sang Nabi pada oknum khatib tersebut di atas, berprinsip masih lebih baik orang memajang foto Rasulullah daripada sekedar idola selebriti artis (ataupun politisi). Idola kan sinonimnya = berhala!

Baiklah kehebohan kali ini adalah reaksi kemarahan terhadap penghinaan. Nah...
Bagaimana kalau Rasulullah digambarkan dengan baik dan mulia (serta keren), seberapa besar mobilisasi umum bisa terjadi?

Berikut cuplikan dari shojo manga Jepang tahun 70an, sebuah komik humor/parodi/pastiche historis-psikedelik gak penting yang berlatar belakang dunia dimensi lain di balik kota London, Inggris.

evemohd
Episode-episodenya menampilkan aneka sosok sejarah atau sastra ternama sepanjang masa yang dicampur aduk tanpa ampun. Dibanding tokoh-tokoh lainnya yang digambarkan lumayan parah, "Mahomet" mendapat peran bintang tamu yang cenderung berwibawa. Klimis, masih bujang dan mengucapkan kiza-na-serifu semacam... "Jalan hidupku adalah Quran, pedang, dan cinta".
Uheeeeee benar-benar teladan pahlawan serial cantik...
Salah satu tokoh utama komik itu pun ceritanya sempat jatuh kagum pada beliau dan mulai mencoba belajar baca Quran.
Hmmm, tampaknya ini terbit di masa Cat Stevens masuk Islam.
Ayo, bagaimana, mau protes atau tidak?

Jumat, 03 Februari 2006

Setsunai Setsubun

Entah mengapa kali ini segala macam tahun baru terlewat begitu saja. Yang Masehi, Hijriah, dan Imlek...
Toh aku bukan orang yang mematok tahun baru menjadi titik tolak rencana hidup.
Tapi setidaknya di perayaan Setsubun masih beredar toshi-koshi soba, semacam mi untuk merayakan tahun baru, jadi masih bisa merasa heboh tahun baruan.

Kebetulan pamanku suami-istri baru studi banding ke Hongkong, Idul Adha di sana segala. Iseng menitip oleh-oleh, ternyata benar-benar dibawakan: sebuah benda gak penting, kantung hp yang lebih mirip amplop angpau --- hihihi, abg. Si Tante agak merenung, wah ini mungkin terlalu biasa ya? Di Chukagai belahan dunia manapun pasti ada. Bahkan di Indonesia pun Imlek sedang ramai-ramainya, karena masih "baru"... Tapi lumayan juga, beruntung: Akhirnya ada satu benda yang bisa menimpali retorika: "Ti mana, ti Hongkong???" "Heueuh, ti Hongkong pisaaan" (^_^;
...
Tahun ini jatuh pada shio anjing, tapi produksi AIBO oleh SONY malah dihentikan katanya.
Sementara keluarga di rumah malah tiba-tiba memelihara kelinci.
"Wah, kenapa kok bisa? Terimbas majalah Playboy, atau terpengaruh film Wallace and Gromit: Curse of the Were Rabbit?"
"Bukan, itu malah belum nonton. Ini, supaya balita di rumah gak bosan nonton Lion King dan Two Brothers melulu tiap hari pagi siang sore, baru diputarkan Bambi. Kan ada si Thumper itu, dia suka sekali. Jadilah dibelikan kelinci. Lucu-lucu loh, ada yang bercelak matanya seperti Cleopatra."
"Achso. Tapi kelinci kan jarang berbunyi, jadi serasa mudah tertukar sama selop..."
"Eh tahu-tahu sudah begitu dia malah minta rusa! Apalagi sudah pernah melihat foto-foto mesramu dengan rusa-rusa Nara. Mungkin kapan-kapan harus pelesiran ke Istana Bogor..."
"Yah masih untung atuh, dia belum minta Simba atau Sangha... Payah aw kalau aku punya anak kapan-kapan, gak bakalan kutitipkan pada neneknya, takut jadi manja!"