Kamis, 31 Maret 2005

Iroha Uta 伊呂波歌

Memenuhi permintaan dari seorang fans (???):

salam kenal ya, kebetulan aku suka blog bambumuda. Bahasa jepangnya ok banget ya, sekalian aku mau nanya, bolehkah ? Di blog itu ada tulisan :
いろはにほへと ちりぬるを
わかよたれそ つねならむ
うゐのおくやま けふこえて
あさきゆめみし ゑひもせす

itu bukannya lagu anak-2 jepang ya, emangnya arti dalam bahasa indonesia apaan sih? Makasih atas responnya ya


Kalau komputer yang digunakan cukup canggih, rekan pembaca akan menemukan bahwa bullets pada list di dalam tulisan-tulisan saya sengaja digantikan dengan bentuk-bentuk aneh yang menyerupai petak-petak seperti di bawah ini, agar blognya terlihat agak nJepang gitu.







Cara menampilkannya mudah, cukup dengan menambahkan sebaris perintah pada CSS di template:
ul {list-style-type:katakana-iroha;}

Sesungguhnya, saya sendiri belum pernah menuliskan secara lengkap lirik lagu tersebut di atas. Dalam list pun saya pakai katakana, bukan hiragana. Dan saya lumayan penasaran dengan minat yang cukup langka yang dengan serta-merta mempertanyakan arti lagu kuno ini tanpa penjelasan lebih lanjut.
Jangan-jangan perlu untuk tugas sekolah, dan saking malasnya mencari di buku referensi, nekad bertanya sana-sini sampai bernasib seperti Laura K Krishna, gadis yang dihebohkan kemarin di internet, wah... Kalau ternyata bukan demikian, yah syukurlah.

Namun saya sudah pernah terlanjur menyatakan bersedia untuk menjelaskan cerita-cerita yang tidak dipahami karena kendala bahasa (sebenarnya maksudnya ditujukan bagi peminat asing yang belum bisa berbahasa Indonesia) maka saya terbitkan sekalian perihal lagu ini di blog. Meminta saya untuk menerjemahkan suatu masalah baru yang tidak saya anggap layak terbit, kena biaya lho, 3000 yen per halaman A4, kan profesional yahahahaha...

Ah, sombong amat. Baiklah ini ceritanya. Semoga halaman ini bisa menambah sumber informasi internet dalam Bahasa Indonesia...

Lirik iroha seperti tercantum pada surat di atas, adalah sebait sajak zaman Heian sekitar abad 11 yang digunakan sebagai urutan huruf hiragana di masa itu.
Urutan abjad Jepang lebih populer dengan gojuon yaitu aiueo kakikukeko dalam deret a ka sa ta na ha ma ya ra wa, mirip dengan hanacaraka dalam aksara jawa, namun lirik ini mempunyai tempat tersendiri dalam budaya Jepang, dan umum digunakan sebelum zaman Meiji sebagai pangram, karena menampilkan masing-masing huruf hiragana sekali.
Pangram itu serupa kalimat the quick brown fox jumps over the lazy dog yang dipakai untuk menampilkan font type karena mengandung semua huruf alfabet (bedanya dalam hal alfabet, huruf vokalnya harus dipakai berkali-kali).
Hanya saja lirik ini kuno, masih menggunakan "wi"「ゐ」 dan "we"「ゑ」sebagai huruf tersendiri yang kini sudah dileburkan ke dalam vokal "i" dan "e" karena nyaris sama cara membacanya, dan tidak menampilkan konsonan satu-satunya, "n"「ん」.

i ro ha ni ho he to chi ri nu ru wo
wa ka yo ta re so tsu ne na ra mu
u [wi] no o ku ya ma ke fu ko e te
a sa ki yu me mi shi [we] hi mo se su


Istilah "iroha" menjadi terjemahan untuk "ABC" atau "langkah awal".
Suugaku no Iroha = dasar-dasar pelajaran Matematika
Nihongo no Iroha = dasar-dasar Bahasa Jepang

Sajak aslinya bila ditulis dalam kanji, menjadi seperti ini:
色は匂へど 散りぬるを
我が世誰ぞ 常ならむ
有為の奥山 今日越えて
浅き夢見じ 酔ひもせず

Cuplikan bagaimana menyanyikannya bisa didengar di sini.

Sajak ini dianggap sebagai saduran bebas dari Nirvana Sutra mengenai kesejatian hidup.

Dan, taraa, inilah terjemahannya versi saya pribadi:
Seperti gugurnya bunga, betapapun warna-warni mekar mewangi
Siapakah di dunia kita yang bisa bertahan kekal
Mari lampaui hari ini juga, gunung perubahan menjulang tinggi
Tak perlu lagi mabuk kepayang atau bermimpi dangkal


Bagaimana, sesuai tidak?
Selengkapnya bisa dipelajari di hiroshima-u nyumon/iroha.

Selasa, 29 Maret 2005

Marimo a Zoro

marimoCladophora aegagropila alias marimo 「鞠藻」, terdaftar sebagai perbendaharaan negara Jepang sejak 29 Maret 1921, adalah koloni alga membulat yang berguling-guling di dasar Danau Akan, Hokkaido.
Hanya di tempat inilah marimo dapat tumbuh sampai 30 cm dalam sekitar tiga tahun. Keberadaannya sendiri diperkirakan sudah mencapai ribuan tahun.
marimosheetMarimo hanya dapat hidup dalam air jernih, dan punya kemampuan meningkatkan kadar oksigen dalam air dengan fotosintesisnya. Semakin menjadi benda yang dilindungi, marimo semakin diminati masyarakat. Tiga orang teman selabku memelihara marimo di dalam toples kaca, dan mengganti airnya setiap hari.

ainuSetiap tahun awal Oktober, pribumi Ainu dari berbagai daerah datang berkumpul ke sekitar danau Akan demi menyelenggarakan perayaan meriah bagi marimo selama tiga hari berturut-turut. Arak-arakan dengan obor, bernyanyi, menari, dan mengembalikan bola-bola hijau yang berada di luar ke danau ke tempat asalnya.

marimozoroWalaupun di komik One Piece pernah ada tokoh penjahat yang muncul dengan jurus-jurus elektrimarimo, tapi yang paling dikenal dengan julukan marimo tak lain tak bukan si rambut hijau Roronoa Zoro, pendekar berjurus santouryuu, tiga pedang (ala niten-ichiryuu Musashi plus) yang namanya diambil dari bajak laut Francois L'Ollonais dan jagoan pedang fiktif Zorro™.
Ultahnya juga sesuai dengan hari perayaan marimo, yaitu 10 Oktober.
mihawkDia termasuk tokoh yang tak kenal lelah berlatih, terdorong oleh cita-cita sejak kecil untuk meraih predikat terkuat, yang hanya bisa dicapai dengan mengalahkan si pedang baja hitam Dracuul Mihawk, salah seorang shichibukai.
Ia tidak memperoleh bantuan buah setan seperti beberapa rekannya, melainkan berusaha dengan tenaga sendiri.
zoroclapPemuda satu ini juga cukup berhasil membantah slogan
Men Don't Listen and Women Can't Read Maps: Ia penyimak yang penuh perhatian, tapi houkou onchi, selalu tersasar!
Sementara Nami, rekan perempuan di kelompok Topi Jerami, justru navigator handal kelas dunia.
Dan apa-apaan pakaian yang seperti kakek-kakek, kaos oblong katun putih berkancing, dengan haramaki wol hijau itu? Enggak banget.
Sepatu ceko, bandana hitam dan tiga jejer anting di telinga kirinya masih bolehlah.
zorogreenroronoazoro

Senin, 28 Maret 2005

Bencana Blog

Kesal, sebal, benci sama suatu blog? Atau situs apa pun di internet?
Sudah tak mampu berkata-kata untuk mengungkapkan kekesalan itu?

Net Disaster memberikan solusi untuk kepuasan pribadi anda dalam melampiaskannya...

Anda bisa
(Mohon maaf bagi teman-teman yang blognya terpakai untuk contoh... tentu kalian tahu bahwa ini sama sekali bukan karena sebal hihihi)
Dapet dari bloggerbuzz...

Minggu, 27 Maret 2005

Panduan Ibadah di Jepang

Dipersembahkan bagi rekan-rekan yang akan berangkat ke Jepang (terutama bulan depan ini tahun ajaran baru, tentu bakal banyak yah).

Eits siapa tuh yang bilang bahwa tak ada masjid di Jepang? Kalau atase monbukagakusho di Kedubes Jepang di Sudirman yang anda tanyai, yah mungkin tak tahu. Memang tak sebanyak tera dan jinja, adzan pun tenggelam oleh teriakan yakiimo.

masjidkobeTapi ada yah ada. Sebagai fanatik daerah Kansai (bagian barat Jepang), Masjid Kobe, sekitar satu jam dari Kyoto naik kereta Hankyu ke Sannomiya, bisa dianggap masjid tertua di Jepang, didirikan tahun 1935, tahan banting saat seluruh bangunan di sekelilingnya runtuh oleh gempa Hanshin-Awaji, dan punya banyak kegiatan, antara lain juga ada daurah yang diselenggarakan oleh orang Indonesia (Choi, masih aktif kah dirimu?).

Selain itu, Kobe punya Konsulat Jenderal RI, yang secara rutin juga mengadakan kegiatan keislaman, terutama shalat Id.

Di Kyoto, ada Kyoto Muslim Association yang punya banyak kegiatan seperti yang saya ceritakan dulu, pengenalan budaya Islam dan penggalangan dana untuk mendirikan masjid Kyoto.
Di kampus, kami menyewa sebuah ruangan beberapa blok dari kampus untuk Jumatan, menumpang di foreign student lounge untuk shalat jamaah sehari-hari, atau meminta tempat di laboratorium masing-masing untuk shalat sendiri.

Pada acara hari raya, KMA meminjam tempat di international house, khutbah dalam bahasa Inggris. Atau bisa ngeloyor pergi pagi-pagi buta ke masjid Kobe untuk mendengar khutbah bahasa arab, atau ikut kegiatan KJRI di Sanbo Hall, Kobe kalau kangen bahasa Indonesia.

Di metropolitan Tokyo, sesuai dengan kepadatan penduduknya tentu, lebih banyak lagi masjid yang berdiri.
Ini adalah masjid Jami Tokyo, yang berperan sekaligus sebagai sebuah pusat kebudayaan Turki, di Yoyogi-Uehara.
masjidcamimasjidjami

Lalu ada Arabic Islamic Institute di Hiroo.
Ada Japan Islamic Trust di Otsuka.
Islam Center di Ohara.
Masjid Hachioji.
Nihon Muslim Jouhou Jimusho dan seterusnya.
Mushala-mushala, juga toko-toko yang menyediakan komoditas berlabel halal pun tersebar di mana-mana, selama ada kelompok masyarakat muslim yang menempati daerah itu. Kebanyakan mungil-mungil, dan tersembul di antara kompleks pertokoan atau karaoke, tapi yang pasti berhasil dipertahankan dari tudingan tindakan subversif dan terorisme.

Kedutaan Besar RI juga menyelenggarakan Jumatan dan Shalat Id di Balai Indonesia, Sekolah Rakyat Indonesia Tokyo, di Meguro, dikoordinasikan oleh KMII

Perkumpulan muslim Indonesia pun beraneka ragam, tinggal tanya KBRI atau KJRI untuk memperoleh kontak di sana.
Situs-situs terkait:
Kammi
Fahima
PMIJ
FLP

Tapi saran saya sih kalau dalam kunjungan yang relatif singkat, lebih baik memanfaatkan kesempatan "go-international", bergaullah dengan orang Jepang atau orang asing lainnya daripada terjebak dengan orang Indonesia (apalagi kalau dikerjai sama KB/JRI... Capek deh) kecuali kalau lagi kangen, atau tugas belajar/bekerja di sana memang kelamaan, yahahahaha.

Sabtu, 26 Maret 2005

Pameran Beasiswa ke Jepang

Yang mau tanya-tanya segala macam tentang beasiswa ke Jepang, sila mampir ke pamerannya di Japan Foundation, Gedung Summitmas I Sudirman.
Mulai Senin sampai Kamis, 28-31 Maret 2005 jam 10 pagi - 4 sore.

Gratisan kok. Asal bela-belain aja ke Jakarta.

Kamis, 24 Maret 2005

Halo Halo Bandung

Kota halamanku untuk ke-59 kalinya memperingati Bandung Lautan Api, sementara tukang-tukang masih belum berhenti memperbaiki monumennya. Dan sebulan lagi, bakal digelar perhelatan setengah abad Konferensi AA (jelas bukan Anne Ahira, dan gak nyambung sama Aa Gym, ini Asia Afrika, bagi yang masih bertanya juga).
Tapi Bandung kini, walaupun telah mengganti keramik trotoar, melapisi aspal jalan, dan memugar Gedung Merdeka, masih menjadi Lautan Sampah di sana-sini akibat longsoran Leuwigajah. Ibaratnya, berlipstik tanpa sempat gosok gigi.

KAA, mungkin hanya sekedar romantisme belaka. Namun bukankah itu yang mendorong manusia untuk melakukan hal-hal luar biasa? Apalagi gelar Bandung kan Paris van Java. Dan terhadap cerobong-cerobong monumen Bandung Lautan Api, silakan bergumam, "Eyippeul I'm in Love"...

Sabtu, 19 Maret 2005

The Korean from Karawang

withkoreans
Tersebutlah kami diberi program dadakan, membantu orang-orang korea menyelenggarakan kegiatan bersama di SD3. Sekaligus menambah wawasan pergaulan internasional.
odongkorea
Ternyata, ada yang sampai tercengang-cengang karena beberapa di antara rekan putra (terutama agak-agak sipit dan yang kulit putihnya tak mempan panggangan matahari) dianggap mirip dengan mereka:
"Are you also from Korea?" "Nooooo I am from Karawang!"

"But you are so yellow! And your name, O Dong, is a Korean name, means a kind of tree."
"It is only my nickname, it means *belly*..."
"No, no, you are Korean, so you should come home with us... Ah, and him too, he must be Korean."
"Nooooo he is from Kediri."

Dan seterusnya. Saking hebohnya si oom Jerry ini, mereka sampai sekarang meniru gayanya berbicara setiap berjumpa dengan sesama teman.

Aku dan AD kebagian menemani seorang pemuda bernama Mr. Goh di pos Jei Gi (baca: Cheki), sebuah permainan khas Korea. Mirip dengan lempar karet di Indonesia, hanya saja benda yang ditendang bukanlah karangan karet gelang, melainkan semacam bulu tangkis dari rumbai-rumbai metalik aneka warna diberi pemberat dan lonceng klining-klining.

gojeigijeigiindoor
Yang agak menggelikan adalah seragam kuning mencrangnya, di lengan kanan bergambar bendera Korea, lengan kiri bendera Indonesia, dan di punggung tertulis besar-besar: RELAWAN KOREA...
koreansd3

HaTe Gate

H.T.= handy talkie; h.t.= hatsu taiken (初体験) yahahahaha


Tersebutlah, tim kami memanfaatkan seperangkat HT pemberian Medco demi kelancaran komunikasi lapangan. Apalagi dengan tugas yang beraneka ragam, sementara HP sering sulit memperoleh sinyal, HT menjadi benda terpenting dalam petualangan kali ini.

Beberapa kali, kalau ada orang yang masuk ke sinyal kami, terpaksa diusir dengan hormat:
"Ini adalah jalur komunikasi posko I...(tuuuut, sensor), harap anda mengganti frekuensi..."
"Mua-aaap tho maaassss mbbbakkkk, tapi saya gak ngerti gitu lho, cara gantinya..."
"Anda bisa datang ke posko kami, atau di mana posisi anda? Kami akan segera ke sana."

Namun terkadang, untuk memecah kebosanan, HT juga dipermainkan...


"Halo, di sini Saliitem, Saliitem kepada Taman Maluku..."
"Di sini Taman Maluku menerima anda dengan jelas, Taman Maluku telah terazia oleh Tibum..."
"Saliitem kepada Tibum, kalau lewat kota tolong belikan parfum afterbath bau bunga kenanga, sekalian sama mi Aceh sebungkus gak pakai daging..."
"Okkeee deeeee..."
"Perhatian kepada para pemegang HT. Harap tidak menggunakan HT kecuali untuk komunikasi yang penting-penting..."
"Taman maluku kepada Saliitem... Adda yang punduuuuuunggggg..."
"Parfum itu penting boss, untuk menambah Pede!"


Sebelumnya, istilah terhadap masing-masing pemegang HT tidak seperti itu.

"Halo, halo, chicken-one kepada big mama, chicken-one sudah beres di SMP1, chicken-one cross the road..."
"Di sini big mama. Black hawk sudah menghampiri anda ke SMK 2. Di mana posisi?"
Saat itu ayam-ayam telah menemukan elang hitam dan beranjak menaikinya. Tapi dasarnya iseng,
"Di sini black hawk. Kami sedang ada urusan penting, harap chicken-chicken pulang sendiri semua."
"Big mama pada chicken-one, bisa diterima? Kalian naik angkutan umum saja satu kali jalan, berhenti di dekat masjid."
"..."
"Chicken-one, bisa diterima chicken-one?"
"... Kami tidak tahu ini di mana... Kami tersasar..."
"Haaaaaa? Di mana posisi? Harap tenang. Perhatikan keadaan sekeliling kalian."
"Ini... Kelihatannya ini di Jeuram..."
"JEURAM??? BAGAIMANA PULA BISA SAMPAI SANA!!!!! Itu kan tempat kita survei bambu! Black Hawk, harap menghubungi tim edukasi. Tim edukasi berada di Jeuram dan kemungkinan besar tak tahu jalan pulang. Harap diusahakan untuk menjemput mereka sebelum ada hal-hal yang tidak diinginkan..."
"..."
"Black hawk bisa diterima, ganti?"
"Tek kotek kotek jambu, anak ayam turun seribu..."
"Black hawk?"
"Mati satu tinggal smblnrtsmblnplhsmbilan... Tek kotek kotek jambu..."
"Dan kami putarkan untuk hiburan anda-anda sekalian, the neveeeerrrrrr endiiiiinggggg sooooooonggggg."


Dan suatu hari tibalah acara perpisahan dengan kloter pertama yang mengincar pengangkutan dengan Chinook. Ternyata masih ada suara-suara alien yang tiba ke posko, membangunkan macan tidur (tepatnya, si ganteng dengan perut bercorak kura-kura, alias Ichiro) yang sedang terkapar kelelahan.

"Mother Earth, Mother Earth..."
"..."
"Calling Mother Earth..."
"Ini Saliitem, siapa itu?"
Sang macan eh, kura-kura melek dan merebut mikrofon.
"Ini adalah sinyal posko I (tuuuut, sensor). Harap jangan menggunakan jalur ini."
"Ini AD, sedang main-main..."
"SUDAH DIBILANG HT BUKAN BUAT MAIN-MAIN!!!!!!"
Jebret.
Listrik diswitch off.
Aku, yang kebetulan sedang mencharge HP tepat di depan HT, menyalakannya lagi.
Si kura-kura yang sudah terbaring, langsung melotot dan menghardik:
"SIAPA YANG SURUH MENGHIDUPKAN!"
Aku tidak merasa dia punya kewenangan untuk mematikan atau menghidupkan HT, karena ini adalah milik bersama.
"ini kan basecamp, seharusnyalah HT selalu menyala untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk agar tidak miskomunikasi. Bukan begitu? Bagaimana kalau yang sedang bepergian nanti ada kepentingan mendesak?"
"SALAH SENDIRI MEREKA PAKAI MAIN-MAIN!"
"Yah kalau mereka main-main jangan dibalas, lah tadi kau jawabi. Padahal kan didiamkan saja."
"BAGAIMANA KALAU ADA YANG DENGAR SINYAL DIPAKAI MAINAN!"
"Lah kau juga biasanya mesan Coca-Cola lewat HT gitu. Ini zaman orang sedang kesusahan, malah minum Coca-Cola. Produk kapitalis. Masih mending kopi kek. Kalau yang seperti itu ditangkap sinyalnya, lebih memalukan lagi."
"MEMANGNYA AKU PAKAI UANG SIAPA! UANG SENDIRI TAHU!"
"Lah aku belanja buah juga pakai uang sendiri. Itu pun kau marahi..."
Klik.
Bunyi apa itu?
Awh naw, ternyata pisau lipatnya telah teracungkan...
Si perut kura-kura kini melotot, dan mendengus-dengus persis seperti ketika aku mendebatnya pertama kali. Tapi karena jantung ini tenang, aku hadapi juga dengan dingin.
"Sudahlah, aku tahu kau lelah. Itu kan karena kau tak mampu berbagi tugas dengan yang lain."
"SIAPA YANG TIDAK BAGI-BAGI TUGAS! SOK TUA KAU!"
"Loh memang aku lebih tua bukan?" (Padahal, walaupun memang aku satu angkatan di atasnya, kesimpulan ini belum tentu benar heheheh)
Lototannya semakin intens, seakan matanya hendak meloncat ke luar.
Sali yang sedang asyik mengurus lembar keuangan di komputer terpaksa turun tangan menahannya.
Pisau lipat yang asli tajam itu pun terjatuh dan menancap ke tanah.
Walah, kalau aku emosi dan balas meneriaki dia, sudah jelas pasti pisau itu menancap ke tubuhku. Sejak awal seharusnya aku memang tidak membalasnya, namun apa daya semangat membela pendapat pribadi terlalu menggebu-gebu.
Pengalaman pertamaku lah, diancam dengan senjata tajam... Mending oleh pasukan pemberontak atau TNI, ini malah oleh teman satu tim...

Karena berusaha memahami bahwa cowok itu mungkin bisa "PMS" juga, dan bahwa aku saja yang terlalu rasional dengan mengharapkan terjadinya perdebatan normal dengan mengajukan argumen yang logis, dan tidak siap menghadapi bahwa orang bisa kelepasan emosi, jadi aku senyum-senyumi saja dia selanjutnya.

Katanya sih, orang bisa kehilangan kendali diri seperti itu karena biasa mengonsumsi ganja dkk. Tapi aku curiga, jangan-jangan justru selama ini dia bisa diterima di masyarakat, kelompok, sampai bisa memegang tanggung jawab logistik seperti itu, karena berhasil mengatasi emosi meluap itu dengan ganja atau tranquilizer lainnya...?????


Cerita lain tentang HT, adalah HT kami ditahan ketika pemeriksaan di pos perbatasan.
Petugas sweeping memberikan alasan, bahwa surat-surat izin yang kami pegang masih belum dilengkapi nomer serinya segala (lah iya lah namanya juga HT bekas...) dan bila perangkat ini jatuh ke tangan PAR (sebutan tim pemetaan untuk, tahu lah, kalau pukul-pukulan waktu ospek, suku kata pertamanya) maka akan sangat berbahaya. Tapi kalau si PAR menyerang pos ini, sama saja kan akibatnya? Hayyoooo... Dan tim kami langsung melaporkan ke Jenderal, sehingga urusan bisa dibereskan langsung dari atasannya.
Selain HT, ranselnya Lt.Agus juga diambil karena berwarna hijau tentara (memang ransel pembagian dari posko dan beli di perlengkapan bekas tentara). Yang membuat kesal dirinya, adalah ketika meminta tanda terima dari perwira di sana, dia ditegur:
"Oh mas dari Tegal ya? Saya juga dari Tegal..."
Bagaimana coba, rasanya, dipreteli oleh TETANGGA SENDIRI...

Selasa, 15 Maret 2005

Ransum

ransumasterix
Pasar-pasar telah cukup ramai, sehingga kami dapat berbelanja setiap hari. Untuk lauk-pauk, pak penanggung jawab logistik (seorang ganteng dengan perut bercorak kura-kura, sebut saja Ichiro) mewajibkan kami menghabiskan perbekalan yang telah disediakan sejak pendirian posko.

Dan baru di sinilah aku bisa paham mengapa Ronald Weasley gak doyan sandwich isi sapi korned!!!!!
Menu makanan terpaksa hanya berputar di situ-situ saja. Dendeng manis, korned dan sarden kalengan, Mie instan, Bihun, merica bubuk, gula merah dan berkardus-kardus biskuit dan susu sisa pembagian untuk pengungsi.

ransumpicarosTernyata, banyak yang tidak terpuaskan oleh hal ini. Aku sendiri gerah dengan lauk awetan, segera mencanangkan gerakan anti MSG dan memastikan pasokan sayur-mayur (daun ubi, daun paku, bahan-bahan sayur asam) dan tempe setiap belanja. Kedua teman putri vegetarian, hanya mau makan telur sambil membuka bekal serundeng masing-masing dan mereka malah tak begitu suka sayur-mayur. Sementara ada rekan yang alergi telur, dan ada yang muntah kalau menelan ikan. Walah.
dapurbiruSaat aku sendiri asyik memasak kolak atau agar-agar, anak-anak IMG sibuk mencoba menggoreng bala dua kali, sementara AD, seorang pengkhayal inovatif menyusun resep efisien: Korned campur Marie Regal!!! Dan oootttccchhh pokoknya ampuuun deh. Selain itu, cowok-cowok selalu melaporkan bahwa di dalam masakan yang mereka garap pasti ada abu rokok dan ganja tenggelam di dalamnya...
cornednanasAkhirnya giliran berikutnya kami membujuk relawan transportasi, si pemilik blackhawk ("helikopter" kami) yang ternyata pernah kerja di hotel. Ia berhasil menggarapnya dengan teknik penumisan canggih dan disajikan dengan sentuhan dekorasi dari para desainer kami walaupun masih agak gimana gitu (tetap saja korned) tapi yang penting lebih bisa dinikmati.

Angin baru yang dihembuskan oleh tim 3½ ini menggusarkan penanggung jawab logistik. Beliau sebenarnya gape sekali akan pekerjaan dapur umum di kondisi genting ini, ditilik dari caranya memotong bawang putih, namun tak bisa lepas dari bersachet-sachet Masako rasa Sapi. Prinsip dasar dalam memasak seperti ini sebenarnya tak bisa kuterima, karena MSG bagiku adalah fenomena baru, yang tanpa benda ini, budaya boga selama berabad-abad bisa juga mencapai tingkat peradaban yang sangat tinggi. Dan pertentangan prinsip ini terbawa-bawa ke dalam kekesalan memuncak... Sampai aku meminta secara terus terang untuk mengganti giliran piket sehingga beliau tidak perlu bentrok di dapur denganku. Namun bom waktu sudah tertanam.
Suatu sore aku pulang menenteng markisa, tiba-tiba beliau membentak:
"Kalau kau taruh itu di dapur, aku buang semua!"
Lho, apa lagi salahku kali ini? Dan apa salah markisa diletakkan di dapur? Melihat ia kembali berkutat dengan laptopnya, aku rasa tak ada gunanya protes. Bersama teman-teman yang ikut heran dan penasaran, aku segera menghabiskan markisa itu licin tandas. Lagian cuma sedikit.
Besoknya ternyata beliau protes-protes lagi dengan dapur yang tidak seperti kehendaknya, aku balas mendebat bahwa kertas-kertas pekerjaannya juga berserakan di meja makan, bahwa dia juga melakukan pelanggaran. Satu tutup dandang diremukkannya setelah dia berusaha papelong-pelong denganku selama beberapa menit. Hihi, lihat dulu dong siapa yang ditantang... Aku, gitu. Tapi dengan tenang aku berusaha memperbaiki bentuk tutup dandang yang tak karuan itu, toh masih akan dipergunakan menanak nasi. Dia mogok makan masakanku dan menyalakan rokok. Oi, sudah seceking itu...(bersambung)

Rabu, 09 Maret 2005

JAPRA Harga Mati

Mengenang perjalanan memasuki wilayah NAD, sebentar-sebentar kami harus melapor di berbagai pos Brimob dan TNI. Atau sedikitnya harus melambaikan tangan dengan ramah kepada para penjaga yang mengacungkan senjata ke arah jendela.
kibaranbenderaSepanjang jalan kenangan, makin terasa perbedaan suasana di wilayah ini dengan wilayah yang pernah kami kunjungi, bukan hanya keadaan alam dengan tumbuh-tumbuhan khasnya, tapi juga kibaran bendera di seluruh pelosok desa.

Mengutip laporan dari Didit (hihi, malas sih menulis sendiri):
Di daerah Rimba Raya kami sempat diberhentikan oleh salah satu pos penjagaan, ternyata mereka hanya menitipkan seorang bapak guru yang hendak mengajar di SMP.
Dari cerita dengan bapak guru itu dapat sedikit terbayangkan suasana Aceh saat ini. Dimana bendera Merah-Putih berkibar di sepanjang perkampungan yang kami lewati, dan dinamika masyarakat mulai normal kembali walaupun lewat malam mereka masih belum berani keluar rumah, setidaknya darurat militer dan darurat sipil yang dijalankan membuat mereka tidak terlalu merasa was-was seperti dulu lagi. Mengejutkan memang, dia mengatakan bahwa orang-orang di Aceh Barat sangat mengharapkan perpanjangan darurat sipil sebelum GSA benar-benar tuntas...
Hehehe, ini sangat berbeda dengan tuntutan dari orang-orang dan mahasiswa-mahasiswa seperti gw di pulau Jawa yang menekankan agar pemerintah segera menghentikan darurat sipil di Aceh. Bapak guru tersebut menekankan bahwa dia sama sekali tidak memihak siapapun baik GSA, TNI, atau pemerintah, ia hanya melihat bahwa kondisi masyarakatnya jauh lebih baik sekarang. Bahkan dia mengecam dan bisa dengan gamblang menyebutkan nama-nama anggota DPR-RI yang dia lihat dari tv, yang selalu mengaku mewakili rakyat Aceh dan mengusulkan penghentian darurat sipil di Aceh.


Yang saya ragukan, dari pengamatan sepintas lalu ke sekolah-sekolah, betapa memang pendidikan dasar di Aceh sungguh ditekankan kepada materi PPKN daripada: peningkatan keterampilan, atau kemampuan berhitung, misalnya. Jadi para guru dan pegawai negeri yang dimutasi ke sini bisa dipastikan hanyalah mereka yang lolos ujian kesetiaan terhadap NKRI. Masa kah dalam suasana genting seperti ini masih sempat-sempatnya mengajarkan teori berbangsa dan bernegara? Pantas saja saya bisa bertemu dengan dua ekstrim orang Aceh: Nasionalis habis-habisan sampai memeras tubuh sendiri, dan yang Anarkis yang jenuh akan kesiasiaan usaha ini.

Melaju di depan masjid agung, mata akan tertumbuk pada slogan yang terukir di markas tentara:
NKRI HARGA MATI

Dan di hari-hari terakhir, isu blok Ambalat merebak pula, sehingga mobilisasi tentara sempat membuat beberapa anggota tim terkatung-katung tak kebagian helikopter untuk pulang dan harus mengubah rencana. Menurut Sali, sebagai negara memang harus ada ketegasan hitam putih agar dapat mempertahankan wilayah. Tapi mengapa tebusan dari ungkapan itu harus penuh kekerasan? Apa memang sama sekali tak ada kesempatan tawar menawar?

Kami telah diwanti-wanti dan meniatkan dalam hati untuk sama sekali tidak membahas tentang patriotisme agar tidak menimbulkan kesenjangan komunikasi dengan anak-anak yang mungkin anggota keluarganya terlibat. Namun kelepasan juga pada pelajaran Geografi ataupun Sejarah. Sebagai rakyat Bandung yang bangga, aku mengajukan topik KAA di depan kelas. Dan tertumbuk pada perihal "hak merdeka". Dan obrolan pun meluas kepada bagaimana memandang suatu persoalan dengan lebih menyeluruh, bagaimana mewujudkan cinta tanah air, dan bagaimana menyusun kehidupan masa depan.

japrahargamatiKalau JAPRA (eits bukan jaringan angkatan perang rakyat aceh lho ya) sih, terlepas dari judul iklan di samping ini, mengaku masih mau ditawar, kalau pintar merayu siapa tahu bisa sampai setengah harga...
yahahahaha.

Selasa, 08 Maret 2005

Plang Pinkie di Blang Pidie

PlangPinkieBlangPidie
Anda ingin tampil cantik, anggun, dan sopan?
Marilah berbusana Muslim.

Tak kalah dari plang kucing di pulau Iriomote, rambu-rambu semacam ini dipajang di sepanjang jalan Blang Pidie, dengan aneka ragam gaya bahasa.

Yang tak setuju dengan propaganda seperti ini, tentu banyak. Tapi selama masih dalam tahap anjuran, mungkin tak ada salahnya.. Tinggal bagaimana menyikapi, apakah berjilbab dianggap sebagai urusan pribadi manusia ke Tuhan yang berarti bebas menjadi pilihan masing-masing, atau menyangkut batas-batas kesopanan dalam norma sosial - hubungan bermasyarakat yang di kemudian hari mau tak mau perlu melibatkan pemaksaan hukum untuk penyeragaman...
Batasan sejauh mana yang disebut jilbab dan sejauh mana aurat itu sendiri, masih berbeda di masing-masing budaya. Sementara dalam Quran, yang diserukan bukanlah kaum perempuannya, tapi sang Nabi agar mendorong kaum perempuan menggunakannya...

Minggu, 06 Maret 2005

Tirta Amrita

MarioBros
Demi melanjutkan program kerja tim sebelumnya, anak-anak Teknik Penerbangan terjebak untuk mengaku sebagai mahasiswa Teknik Perpipaan. Yah anggap saja masih satu bahasan, Mekanika Fluida kan? Yahahahaha... Pantang mundur, mereka menamakan diri sebagai Ceper Mario Brothers and Company.

GentongKosongBeberapa kegiatan pengeboran sumur dan penyulingan air dilaksanakan bersama lembaga-lembaga lain, sementara sistem sanitasi milik tim (yang kapasitasnya kepalang tanggung) dipasangkan di berbagai titik pengungsian dan sarana umum antara lain Masjid Raya Agung Raya Agung itu.

TankiPAMMeulaboh panas, kering dan banyak lalat! Itulah wanti-wanti dari anak tim sebelumnya. Sedemikian rupa, sampai-sampai kami lebih rajin mandi daripada biasanya. Pasokan air bersih jernih ke tenda diantar tiap pagi oleh tanki PAM, hasil penyulingan oleh palang merah Spanyol, dan ditampung oleh si gentong biru.

Sungguh segar, apalagi bila dibandingkan dengan air rawa-rawa yang menggenang di belakang tenda...

KaSepNamun ada saja yang bertahan untuk tidak mandi, atau mungkin memang tidak sempat saking sibuknya, terutama komandan tim kami, seorang Hutabarat yang dianggap cantik oleh semua lelaki setenda (sebut saja si KaSep).
Dua hari setelah kedatangan kami barulah si KaSep heboh mau mandi. Ternyata oh ternyata, malamnya badai menghambur.
Dan terpaksalah kami menggali-gali parit demi menyelamatkan tenda serta segenap perbendaharaannya. Ada enam HT, komputer empat beserta printernya!
Hujan pertama sejak tenda didirikan oleh tim 1. Atau sejak tsunami?
KapakyosepParittenda
Entahlah karena awan mendung ikut mampir terbawa rombongan kami, tapi mungkin juga karena KaSep mandi... Atau jangan-jangan tubuhnya adalah barometer alami, ketika kelembaban mencapai titik jenuh dia akan merasakan kegerahan dan segera mandi ... Yahahahaha.

Sabtu, 05 Maret 2005

Lebih ke Barat Lagi

tournesolDemikianlah, sebagaimana profesor Tournesol alias Calculus sering menafsirkan ayunan pendulumnya, aku pun lalu bersama angin.

merenung




Atas nama Jawa Barat, menuju Aceh Barat, dan dikomandani oleh seorang Hutabarat pula... yahaha.
Maka lagu tema kali ini: Into The West oleh Annie Lennox


terdamparbeachboyssosokmenggapailangitmenggapaicahayabaywatchbahumembahuterjangombaksiluetLay down,
your sweet and weary head.

Night is falling.
You have come to journey's end.

Sleep now, and dream
of the ones who came before.

They are calling,
from across a distant shore.


Why do you weep?
What are these tears
upon your face?

Soon you will see.
All of your fears
will pass away.

Safe in my arms,
you're only sleeping.

What can you see,
on the horizon?

Why do the white gulls call?

Across the sea,
a pale moon rises.

The ships have come,
to carry you home.

And all will turn,
to silver glass.

A light on the water.
All souls pass.


Hope fades,
Into the world of night.

Through shadows falling,
Out of memory and time.


Don't say,
We have come
now to the end.

White shores are calling.
You and I
will meet again.

And you'll be here in my arms,
Just sleeping.

What can you see,
on the horizon?

Why do the white gulls call?

Across the sea,
a pale moon rises.

The ships have come,
to carry you home.

And all will turn,
to silver glass.

A light on the water.
Grey ships pass

Into the west.

Kamis, 03 Maret 2005

Oleh Biru yang Satu

Tsunami Kick
Buce Uzi (wo Tedjo), AR02.
Jurus tendangan maut Ombak Memecah Dermaga.
Latar belakang, matahari terbenam di sekitar episenter gempa.