Sabtu, 08 Oktober 2005

Maruzen dan Lemon

Maruzen, nyaris satu-satunya toko buku tempat nongkrong memandangi buku-buku berbahasa asing di Kyoto, berdiri sejak 1869 sebagai toko barang-barang impor.
Entah karena kondisi perekonomian Jepang yang semakin parah, atau karena terlalu banyak pesaing di sepanjang jalan Kawaramachi yang kini ditempatinya, Maruzen Kyoto menyatakan akan tutup 10 Oktober ini. Sebuah cabang baru dibuka di Shinsaibashi, Osaka, dan sementara ini belum jelas rencana pembukaan kembali di Kyoto, walaupun fasilitas onlinenya akan tetap beroperasi. Selama sebulan kemarin, tiga lantai teratas digunakan untuk mengadakan obral besar-besaran dari dasi sampai karpet persia... Sayangnya, bukan buku.

kajiimotojiroukasamaruzen

Uniknya, Maruzen pernah tampil dalam Lemon, sebuah cerpen karya Kajii Motojiro, seorang pelopor sastra moderen Jepang yang pada 2001 lalu dirayakan seratus tahunnya.
Dalam kisah yang lucu sekaligus miris ini, sang tokoh harus bergelandang dari rumah kos teman yang satu ke yang lainnya, penyakitan, terlibat utang dan mati rasa, namun tak mau mengakui bahwa semua itu menjadi penyebab keresahannya terhadap kehidupan. Kesengsaraannya tiba-tiba terlipur dan tersucikan ketika menggenggam buah unik yang dibelinya di persimpangan Nijo-Teramachi (toko buah ini masih ada sampai sekarang). Lalu ia mampir di Maruzen, tempat yang sebelumnya menjadi sumber kenikmatan dengan memandangi botol-botol kristal minyak wangi. Ia mulai menumpuk-numpuk buku seni yang kini menyebalkan baginya itu, dan tiba-tiba terilhami untuk meletakkan sang lemon ini di atas tumpukan buku itu, lalu kabur menyusuri gang Teramachi sambil membayangkan bahwa itu adalah bom granat yang akan segera meledak...

Selengkapnya, kalau berniat membaca, bisa diakses di sini.

Kajii Motojirou,
Lemon




Yang menarik bagiku sebagai penggemar segala yang asam, sampai kini, Maruzen selalu menyediakan lemon di dekat kasirnya, untuk siapa saja yang berniat menapaki jejak sang tokoh dalam cerpen tersebut... Sebagai kenang-kenangan, sebuah stempel buatan Sachihata bergambar lemon di atas tumpukan buku tersedia untuk dicapkan ke kumpulan cerpen Kajii Motojiro. Yang punya buku ini, silakan segera bawa ke Kawaramachi untuk dicap, mumpung besok masih buka...

lemonstamp

1 komentar:

Unknown mengatakan...

haha keren!