Senin, 26 Desember 2005

Saiyuuki Backpackers: Recycled

西遊記 Xī Yóu Jì alias Saiyuuki, artinya Perjalanan ke Barat, adalah epik Cina abad 16 dengan tokoh Raja Kera SunWuKong alias SonGoKuu (孫悟空) dan kawan-kawannya menemani guru mereka, seorang pendeta Buddha, melakukan ziarah ke India untuk mencari kitab-kitab Sutra.


Kisah ini, terkenal sebagai satu dari empat karya termahsyur Cina, adalah bentuk fiksi dari pengalaman pendeta sungguhan, mungkin dibuat sebagai sindiran kepada pemerintahan Cina masa itu, sementara tokoh Raja Kera diilhami oleh tokoh dalam Ramayana, Hanuman.
Selanjutnya, entah mengapa, di Jepang kisah ini menjadi sangat merakyat, lebih tenar dari Ramayana itu sendiri.
Osamu Tezuka menampilkan serial sang raja kera di antara deretan kisah legenda dan sejarah yang beliau angkat.
Patalliro si raja gag dalam sebuah serial panjang gag manga yang tenar sejak tahun 70an, juga gak mau kalah dengan memunculkan versinya sendiri, パタリロ西遊記 yang tahun ini dianimasikan segala.
Ada juga anime lain yang menyadap tokoh cerita ini, 幻想魔伝最遊記 (Gensomaden Saiyuki, aku belum pernah nonton sih) tapi huruf Sai "Barat" nya diganti menjadi "Ekstrim".

Yang paling berkesan adalah ketika "disadur bebas" menjadi gebrakan manga akhir abad 20 kesayanganku, Dragonball Z dari Jump Comics.



Dan gak bosan-bosannya, di awal 2006 nanti, pada primetime Senin pula, Fuji terebi akan menayangkan versi dorama Saiyuuki diperankan Katori Shingo sebagai Songoku... Penasaran juga kan, bagaimana cerita yang sedemikian panjang di sinetron Cina dirangkum dalam kerangka drama musiman Jepang?

Jadi membahas ini, karena dalam Perjalanan ke Barat versiku, ada satu jepretan yang membuat terkenang pada karya di atas...
Posted by HelloHihihi, gak nyambung kah?


Jumat, 16 Desember 2005

Project X: Bintang di Muka Bumi

Mengikuti renungan Hayami Masumi, manusia masa kini terlalu tersilaukan oleh gemerlap lampu-lampu kota, sehingga lupa akan cahaya sejati dari bintang-bintang di balik awan.
Namun lain lagi perumpamaan dari ProjectX: chousenshatachi.

projectxMenurut lirik OSTnya, manusia masa kini pun masih cenderung hanya memandangi langit dan melupakan adanya bintang di muka bumi.
...

Project X adalah acara dokumenter mingguan televisi NHK yang punya masa tayang cukup lama, lebih dari lima tahun. Program ini menampilkan tokoh-tokoh di balik layar peristiwa yang terkait dengan kesuksesan dalam proses penciptaan, terobosan teknologi, pengambilan keputusan di saat kritis, karya seni, penanggulangan bencana alam, dan sebagainya.
Sayangnya, karena berbagai hal antara lain kehabisan berita, pemotongan dana dan restrukturisasi, akhirnya dikabarkan bahwa program acara ini akan berakhir tahun ini! Zannen deshitaaa.

Sebagai sebuah program dokumenter, acara ini juga mencatat sebuah rekor dalam soundtracknya. Chijou no Hoshi ・「地上の星」, lagu pembukanya yang dinyanyikan oleh Nakajima Miyuki, sangat digemari terutama oleh orang-orang setengah baya dan lanjut usia, bertahan di top 100 lagu pilihan di daftar Oricon selama hampir 4 tahun (180an minggu), dan karena ditampilkan secara langsung di acara tahun baruan paling beken, Kohaku Utagassen pada penghujung 2002 (walaupun sang penyanyi salah baca lirik), akhirnya di minggu ke-130, awal 2003, melejit mencapai nomor satu.
Kabarnya sih sebagai tayangan terakhir minggu-minggu depan, sang penyanyi bersuara khas ini akan menjadi sorotan.

Patut dicatat bahwa lirik untuk reffrain OST ini, wahai burung layang-layang / dari ketinggian langit / tunjukkan padaku / bintang di muka bumi / ternyata punya latar belakang sebuah cerpen terkenal abad silam karya Oscar Wilde yang saya gemari di masa kecil:

Kalau belum tahu ceritanya, aduh... saya anjurkan baca dulu, sila unduh sendiri, banyak di mana-mana karena hak ciptanya sudah masuk ranah publik, antara lain di taut di atas, di sini, di sini, di sini atau di sini!
Singkat kok, namanya juga cerpen. Kira-kira...
Seekor burung layang-layang yang siap bermigrasi menghindari musim dingin, yang kebetulan hinggap di pundak patung seorang pangeran. Pangeran ini termanjakan oleh kekayaan, bahagia sepanjang hayatnya. Namun setelah wafat dan patungnya ditegakkan di alun-alun kota, barulah ia memperhatikan keadaan sekeliling dan menyadari kesengsaraan rakyatnya.
Untuk menebus ketakpeduliannya selama ini, ia meminta tolong sang burung untuk membagikan permata yang menghiasi pedangnya kepada orang-orang pekerja keras yang layak diberi hadiah.
Semula sang burung melakukannya dengan enggan, namun lambat laun ikut puas akan hasil kerja sukarelanya sebagai utusan pangeran, dan ketika sang pangeran menjadi buta karena berlian untuk matanya habis terbagikan juga, burung layang-layang jatuh hati dan tak tega meninggalkannya, sehingga tetap membantu sang pangeran membagikan selembar demi selembar emas pelapis patungnya, menyisakan sosok patung yang lusuh kusam, walaupun angin kutub yang menusuk tulang sudah berhembus tak tertahankan lagi...

Uwaaah setidaknya bagiku kisah ini lumayan ampuh untuk melenyapkan selera pada benda-benda berkilau bling-bling seperti emas permata, asli mengharu-biru.


Chijou no Hoshi (Nakajima Miyuki)




Lirik selengkapnya beserta terjemahan coba-coba:

風の中の昴  kaze no naka no Subaru
砂の中の銀河  suna no naka no Ginga
みんな何処へ行った  minna doko he itta
見送られることもなく  miokurareru koto mo naku

Bintang Tujuh di dalam angin, Bimasakti di dalam pasir
semua entah ke mana, berlalu tanpa diantar

草原のペガサス  sougen no Pegasasu
街角のヴィーナス  machikado no Viinasu
みんな何処へ行った  minna doko he itta
見守られることもなく  mimamorareru koto mo naku

Pegasus di padang ilalang, Venus di kelokan jalan
semua entah ke mana, berlalu tanpa dijaga

地上にある星を  chijou ni aru hoshi wo
誰も覚えていない  dare mo oboete inai
人は空ばかり見てる  hito ha sora bakari miteru

bintang yang ada di muka bumi
tak ada yang mengingat
manusia hanya memandang langit

つばめよ 高い空から  tsubame yo takai sora kara
教えてよ 地上の星を  oshiete yo chijou no hoshi wo
つばめよ 地上の星は  tsubame yo chijou no hoshi ha
今何処に あるのだろう  ima doko ni aru no darou

wahai burung layang-layang, dari ketinggian langit
tunjukkan padaku bintang di muka bumi
wahai burung layang-layang, bintang di muka bumi
sekarang ini ada di mana

崖の上のジュピター  gake no ue no Jupitaa
水底のシリウス  minasoko no Shiriusu
みんな何処へ行った  minna doko he itta
見守られることもなく  mimamorareru koto mo naku

Yupiter di atas tebing, Sirius di dasar laut
semua entah ke mana, berlalu tanpa dijaga

名立たるものを追って  nadataru mono wo otte
輝くものを追って  kagayaku mono wo otte
人は氷ばかり掴む  hito wa koori bakari tsukamu

mengejar ketenaran,
mengejar kegemilangan,
manusia hanya menggenggam bongkah es

つばめよ高い空から  tsubame yo takai sora kara
教えてよ 地上の星を  oshiete yo chijou no hoshi wo
つばめよ地上の星は  tsubame yo chijou no hoshi ha
今何処にあるのだろう  ima doko ni aru no darou

wahai burung layang-layang, dari ketinggian langit
tunjukkan padaku bintang di muka bumi
wahai burung layang-layang, bintang di muka bumi
sekarang ini ada di mana


Senin, 12 Desember 2005

Putri Padang Pasir

opnamirobinNgomong-ngomong soal Iraq.
Di tengah pencarian dasar rancangan tokoh-tokoh di komik OP tersayang,
Nami sang navigator dan
arkeolog Nico Robin,
yang bisa berkatsuyaku dengan baik di dalam "otoko no roman maron"...


Kenangan tersangkut pada Gertrude Bell (1868-1926), yang secara tak sengaja tertonton dalam salah satu episode dari National Geographic Channel: Treasure Seekers.

Rasa ketertarikan akan dunia timur tengah timbul dari bacaan Alf Laila wa Laila, kisah seribu satu malam yang magis dan eksotik.
Lahir dari keluarga pandai besi, gadis berambut merah ini disekolahkan oleh orang tuanya, mungkin sekedar untuk menambah kenalan, namun memenangkan peringkat pertama di jurusan sejarah modern di Oxford tahun 1890 hanya dalam dua tahun. Namun setelah debut ke pergaulan sosial selama tiga tahun, ia tidak juga berhasil menemukan jodoh yang punya intelijensia dan selera petualang yang mengimbangi, maka ia memilih berwisata ikut bibinya seorang istri diplomat ke persia. Di Tehran ia jatuh cinta dengan diplomat muda yang berbagi minat akan puisi sufi Hafiz yang diterjemahkannya dengan tekun. Namun tidak disetujui oleh keluarganya karena penjudi, dan kemudian meninggal karena pneumonia.

Menjelang pergantian abad ia melakukan perjalanan keliling dunia, termasuk Indonesia (jakarta, bogor, gunung salak, jogjakarta, borobudur, prambanan) dan Jepang (nagasaki, kyoto, tokyo, nikko, atami, enoshima), beberapa pendakian gunung di daerah Alps, dan terutama bolak-balik ke daerah timur tengah, syria dan irak, khususnya situs arkeologi. Mengenai daerah ini, beberapa catatan dan surat-suratnya terbit sebagai buku dan menjadi panduan yang cukup bermanfaat sampai sekarang.

Kabur dari pingitan zaman victoria, di negeri antah berantah ini ia justru dihormati oleh para kepala suku setempat, bisa ikut mengopi dan merokok bersama di dalam tenda mereka, tidak dipandang dalam konteks gender sebagai perempuan melainkan sebagai figur otoritas. Pemahaman yang mendalam terhadap peta, sejarah dan budaya, pengalamannya bertualang serta jaringan perkenalannya dengan penguasa wilayah membuat ia dimanfaatkan sebagai agen intel untuk daerah timur tengah.
Ia berada di balik layar pergerakan Lawrence of Arabia.
Pada Agustus 1921, ialah yang menyelenggarakan penobatan raja Faisal di Bagdad, dan menjadi pengarah selama beberapa waktu, sampai ia melaksanakan tugas mendirikan Musium Nasional Iraq, memperjuangkan artefak Babilon, Niniveh dan Ur yang telah terpajang di musium Inggris agar dikembalikan ke tanah airnya di Mesopotamia.

Ke dunia Arab ia melebur, namun dari dunia asalnya ia terkucilkan. Ia sangat anti terhadap gaya hidup istri-istri diplomat yang ia temui, yang menurutnya tidak peduli terhadap lingkungan sekitar, tidak bergaul dengan masyarakat asing sekeliling... Lebih dari itu, ia juga menentang perjuangan hak suara untuk wanita, karena menurutnya kebanyakan perempuan tidak memiliki kecerdasan dan pengalaman yang cukup untuk ambil bagian dalam pemilu.

Komentator film dokumenter ini menjelaskan dengan miris: Sebagai perempuan yang diakui sejajar di dunia lelaki, mungkin ia takut, andai perempuan lain diberi hak yang sama, ia kehilangan keunikan..???
gertrudebellSetelah semua sepak terjangnya yang sedemikian rupa melanglang buana sebagai ilmuwan, penulis, penerjemah, pakar dunia arab, pendaki gunung, arkeolog, fotografer, penjelajah, politisi, agen intel dan pendiri musium, bahkan digelari sebagai ratu iraq yang tak pernah dinobatkan...
Namun hidupnya berakhir dalam kesepian, penuh keraguan mengenai jalan hidup yang telah ditempuh selama ini, menenggak pil tidur overdosis tiga hari sebelum ulang tahun ke-58...

Pikir-pikir, pantas saja Iraq sekarang hancur lebur. Negara boneka yang didirikan dengan legasi labil sedemikian rupa...

Moshi man ga ichi, watashi mo sou iu joukyou ni semararete kitara, NINGEN no petto demo katte koyo.. tto.

Sabtu, 10 Desember 2005

Nirgendwo im Cisarua

Bandara Denpasar, suatu petang Ramadhan.
"Assalamualaikum," sapaan kulayangkan pada seorang ibu setengah baya berwajah asing yang berwajah lesu dan kebingungan yang menatapku dari jajaran seberang sambil tersenyum pahit.
"Wa alaikum salam. The guys make me scared. They offer me massage, but they are all men!"
"Oh, yahaha, maybe there are some girl massagers inside, if you are really interested?"
"Oh, tidak, terima kasih. Jadwal berangkat sudah dekat. Hanya saja saya lelah, mengangkut barang sendirian dari rumah di desa sampai Melbourne, perjalanannya cukup lama, sampai tujuh jam."
"Oh, orang Australia? Tidak ada yang menemani?"
"Iya, tapi saya keturunan Irak, lahir di London. Mau bertemu suami, dia tak punya visa untuk menjemput. Lah kamu, kok pergi sendirian? Tidak bersama ayah-ibu? Bersekolah?"
"Haaa? Saya sudah lama lulus master gitu loh..."
"... Wah... Hihihi maaf, saya kira kamu baru berusia enambelasan...""Oke, saya anggap itu pujian awet muda."
"Tapi mungkin cuma karena kamu pendek dan mungil, jadi terkesan masih anak-anak...""Yahaha, yah terserah lah.""Kamu naik pesawat ini juga? Do you think it's gonna be light?""Why light?""Laid, you know, laid, when it goes not in time...""Oh sorry, I misheard. Late? I hope not, but it is possible. Nowadays they place importance on safety. Maka pemeriksaan mesinnya mungkin menghabiskan waktu lama. Yah, better late than failure... Tenang saja, kalau keburu maghrib, saya bawa bekal.""Oh, saya terlalu lelah, tidak puasa. Memang belum makan, tapi tidak mau. Takut muntah. Dulu saya pernah muntah. Nanti saja kalau sudah sampai, suami saya pasti memasakkan untuk saya." (Melihat sosok semampai seperti ini berlagak lemah, nandaka chotto mukatsuku naa)
"Tapi kalau saluran pencernaan dibiarkan kosong, asam lambung akan membuat perut mual!""Yah, nanti saya coba makan di pesawat. Yang saya paling inginkan sekarang, sebenarnya mandi. Saya hanya takut kalau ditinggal. Terakhir saya ke Jakarta, telat satu jam dan suami saya tidak menunggu, keburu pulang. Repot deh, saya sebenarnya tak tahu jalan."
"Heee? Masa sampai begitu? Tega amat! Tapi tenang saja, nanti saya tunggui deh sampai dijemput."(Dengan lagak jauh lebih tegar dan mandiri, padahal kalau sendirinya gak dijemput, malam-malam di bandara yah berabe juga)
"Eh ngomong-ngomong ruang tunggu ini kosong ya, selain kita cuma ada tiga orang. Mungkin pada takut bepergian karena bom kemarin? Kalau pesawat kosong, nanti pindah duduk yang berdekatan ya."
...
(Ternyata itu dugaan ini meleset. Pesawat dengan segera penuh sesak oleh para pelancong tak kenal takut. Tapi berhasil juga barter tempat duduk dengan seorang wisatawan Jepang yang memaksa bicara bahasa Inggris dengan payahnya, nihongo dekiru noni.)
...
"Suami kerja apa di Indonesia? Tugas diplomasi? Bisnis?"Uhm, tidak, tidak kerja apa-apa.""He?"
"Dia sedang menunggu izin ikut saya ke Australia, tapi sulit memperolehnya. Jadi saya yang harus menjenguknya."
"Oh begitu? Dia bukan orang Australia?"
"Dia orang Iraq. Pengungsi."
"Wah... Masih parahkah kondisi Iraq?"
"Tentu. Perang belum benar-benar usai. Kalau mau aman, ke Iran. Tapi susah juga mendapat izin masuk ke sana."
"Oh ya, saya tahu, mereka tidak menerima visa wisata ya. Harus ada kenalan."
"Suami sudah tiga tahun di Indonesia. Tapi kami baru menikah enam bulan. Sebulan pertama saya ikut tinggal di Cisarua Bogor, tapi habis itu saya sakit dan stress, muntah-muntah, jadi lari pulang ke Australia. Sekarang ini baru balik lagi."
"Haaa masih baru bulan madu???"
"Iya. Huhuhu, ini orangnya."
(Dengan wajah merona seperti anak remaja, ia mengeluarkan liontin berisi guntingan foto, memuat sosok yang menghapus pandangan stereotipku bahwa pria Iraq equal Saddam Husein, yang ini kriting lebih mirip Kaddhafi, dengan mata belo Nicholas Cage gitu loh...)
"Hieee... Kelihatannya jauh lebih muda, ya?"
(Masih dengan seksama meneliti foto sambil ternganga atas kejutan bertubi-tubi ini...)
"Masa? Usianya sudah tiga delapan kok. Mungkin karena ia menyepuh uban, dan agak kurus karena sengsara, jadi kelihatan muda. Tentu saja saya memang sedikit lebih tua... Apakah menurutmu kami tidak sepadan???"
"Eh, bukan begitu, serasi juga kok, hanya saja meleset dari bayangan saya semula..."
"Yah, pertama dikenalkan oleh teman, saya sebenarnya memang tidak tertarik, menganggap He is such a baby! Tapi setelah lama berkorespondensi, tutur katanya baik, ( gombal, kali, maksudnya?) maka saya pikir kenapa tidak? Selain dia, yang pendekatan pada saya kebanyakan orang kaya dan pintar tapi botak dan buncit, uh nggak deh! Tentu saja dalam memilih lelaki tampang tetap penting."
"Yahaha, setuju saja deh. Lalu, memangnya waktu di Iraq, apa pekerjaannya?"
"Tukang cukur."
"Kenapa tidak mencukur saja di Indonesia?"
"Entah, sebagai pengungsi mungkin susah melamar ke mana-mana. (Oh, just say tukang cukur melimpah di Indonesia.) Tapi rambut saya kemarin dia yang potong, hihihi..."
"Hmmm, di Australia laris manis kali yah, mencukur biri-biri. Kalau pekerjaan sister di Australia selama ini apa?"
"Saya mengajar bahasa Inggris. Untuk belajar di lembaga resmi, orang asing sulit mendapat izin, jadi saya mengajar khusus untuk pengungsi. Siapa lagi yang melakukan kalau bukan kita-kita juga. Putri saya juga sudah bekerja urusan layanan sosial."
"Oh, sudah punya anak besar?"
"Yah, saya menikah muda, dan sayangnya pernikahan kami gagal. Sepanjang hidup saya digunakan untuk menikah, menikah dan menikah. Hey, do you find Indonesian men bossy?"
"Bossy? Hue, mungkin ada, tapi yang jelas tidak di lingkungan saya."
(What, ikinari, hendak mengangkat masalah feminisme kah?)
"Kalau pria Iraq berlagak ngebos. Jadi kami perempuan takut pada mereka. Saya juga takut pada suami saya yang sekarang. Makanya saya kabur kemarin itu. Tapi setelah cukup lama berpisah, yah kangen juga."
"Jauh di mata dekat di hati lah, ya?"
"Kalau dipikir-pikir, dia sebenarnya baik kok. Hanya saja udara Bogor saat itu mungkin tidak sesuai untuk saya. Tapi untuk tiga bulan ini saya akan bertahan."
"Yah, semoga bahagia."
"Ugh, saya tidak akan makan lauk! Nanti mulut saya bau. Makan kueh saja deh. Tak lupa disemprot pewangi mulut. Coba lihat lipstik saya, sudah rapi belum? ..."

(Toka nantoka, kebahagiaan perempuan itu adalah terletak pada kerelaannya mau dibos-in keli ye...)
Untuk sister Leslie, selamat menempuh hidup baru, semoga sukses.



Putri Padang Pasir

Jumat, 18 November 2005

Seou Seigi (2)


opluffyseigi
If you think it is weird for me to call him "kakko ii" in his nose-picking pose, let's count that half of the world would call him so too... <;^P (Nani ittendaa, omae). Even my overly-acted interest to the one-time-only appearance of other supporting characters still cannot turn me to underestimate the main hero. They are truly designed to be so irresistably lovely.

Fave pics of the week... (^_^;)

oprobinseigi
Kami sudah terlanjur tiba di sini gitu loh.
Pokoknya kami akan menyelamatkanmu!
Lalu, jika dengan demikian kau masih tetap ingin mati, matilah setelah itu saja!
Tapi kuminta, ucapkan itu di sisi kami!
Kembalilah.
Selebihnya, serahkan pada kami!

Rabu, 16 November 2005

Konsekuensi Skenario

Karena kepalang know by heart segenap ceritanya (maklum, dibaca justru di saat kritis menghadapi ujian musim panas tingkat... 3???, yang terhafalkan malah buku gak penting ini, so typical lah) maka ketika setiap hal yang kunilai penting ternyata tidak ditampilkan, sungguh mengesalkan. Intrik yang terlalu berbelit njelimet memang sulit divisualisasikan dalam jam tayang yang sesingkat itu, namun kadang terasa justru hal kecil yang terperincilah intisari yang berdaya tarik dari cerita ini, bukan kerangka besarnya.
Yang menorehkan luka cukup menganga ketika terlewat antara lain: taruhan si kembar, SPEW dengan pinbadgenya, para pegawai di balik dapur kampus, godfather yang rela hidup dari tikus, antara kebijakan pers dan pengorekan berita secara ilegal, the true meaning of "bugging", sikap ayah Cedric yang gemar memperbandingkan anaknya, Ron yang akhirnya minta tanda tangan juga pada sang idola... Apalagi, kebanyakan merupakan jalinan yang mengikat cerita ke buku berikutnya.
Sepantasnya, bila memang tak bisa true to the book, buat sebuah ikatan khas film yang lain sendiri, tapi muncul terus di seluruh sequel. Namun itu pun tak berjejak.
Jangan-jangan itu sebabnya si Steve Kloves menyerah di sequel kelima. Terlalu banyak lubang yang ia buat! Eiii, pertanggungjawabkan dong sampai kalimat penghabisan!

bambuhotter
(a few months ago,
on some silly launching event;
ms.ravenclaw
and
ms.slytherin)


Update: 11/23 Hogwarts Muslim Students Association.
Bagi rekan-rekan yang (setidaknya merasa) satu generasi dengan saya, yang masih mempertahankan (atau terjebak pada) identitas Islam di tengah globalisasi, apalagi bagi yang berpengalaman sebagai minoritas di negeri asing, dijamin bisa sambung rasa pada situs tersebut.

Kamis, 03 November 2005

Manga no Hi ・「漫画の日」

hard for me to say: I am Sorry; A lot easier to say... Hayang Seuri



Umat Muslim di Jepang cukup beruntung tahun ini, karena Idul Fitri jatuh bertepatan dengan Bunka no Hi, 「文化の日」 alias Hari Kebudayaan.
Sebuah hari libur yang memperingati diresmikannya undang-undang Jepang pascaperang dunia II, dengan slogan "mencintai kebebasan dan perdamaian, memajukan kebudayaan".
Selain itu, 3 November juga merupakan hari dengan probabilitas cerah yang cukup tinggi, sehingga berbagai kegiatan luar rumah bisa terselenggara dengan baik.

Tapi yang lebih penting lagi, tanggal ini adalah hari KOMIK nasional Jepang.

Sebenarnya ada dua tanggal lain yang dianggap manganohi, yaitu 17 Juli: ulang tahun majalah karikatur "Punch" yang bertahan selama satu setengah abad sebelum kebangkrutannya di tahun 1992, dan 9 Februari: berdirinya toko komik Mandarake serta wafatnya Tezuka Osamu sang bapak manga.

Demi menghormati dengan lebih meriah, maka tanggal 3 November yang juga tercantum sebagai tanggal lahir Tezuka Osamu, diresmikan menjadi Hari Manga sejak 2002, oleh Asosiasi Pengarang Komik Jepang Nihonmangakakyoukai 「日本漫画家協会」, dengan dukungan empat perusahaan penerbitan raksasa:

  • Koudansha (Asakiyumemishi, Sailor Moon, Miss Modern, Candy-Candy, karya-karya Tezuka Osamu ...),
  • Shuueisha (Dragonball, City Hunter, Rurouni Kenshin, One Piece, Naruto, Hana yori Dango ...),
  • Shougakukan (Doraemon, Meitantei Conan, karya-karya Mitsuru Adachi ...) dan
  • Hakusensha (Topeng Kaca, Skip Beat ...)

Berkaitan dengan komik, yang lucu terdaftar juga di Wikipedia bahwa tanggal ini juga merupakan hari ayahnya Nobita melamar sang ibu, dan ulang tahun Hayami Masumi... Gedubrak :D (11月3日)

Ayo sekalian saja diresmikan di kalender, menggantikan istilah *budaya* yang berat itu! Dan, selamat lebaran.

Jumat, 28 Oktober 2005

Hana Yori Dango

hydscanoHana Yori Dango 「花より団子」, merupakan idiom yang diambil dari kegiatan hanami (memandang bunga di musim semi, terutama sakura), daripada membengongi bunganya lebih penting acara makan-makan dango (semacam bakso tusuk)nya.
Maksudnya, skala prioritas, daripada yang indah estetis masih lebih penting yang praktis bermanfaat.

Istilah inilah yang dipelesetkan sebagai judul komik 「花より男子」 dengan kanji dan digantikan oleh otoko sehingga artinya lumayan bergeser menjadi kira-kira "anak cowok yang lebih indah (atau lebih dipentingkan?) daripada bunga" (aaaarghh!!?!)

Saya kurang suka gambar dan ceritanya, tapi kebetulan ilustrasi yang terinspirasi "Konjiki Yasha" cukup menawan hati.

Komik Hanadan ini mengetengahkan konflik antara seorang cewek keluarga cenderung miskin yang demi "masa depan" dipaksa ibunya pindah ke SMA swasta elit menghadapi satu geng berandalan sekolah kaya raya dengan nama ganjen "f4" alias flower four (tapi sama sekali gak disebutkan sebagai penggemar fantastic four superhero yah)

hydshueisha

Walaupun ceritanya agak-agak maksa, jelas berhasil kehebatan promosinya. Sebenarnya komik ini baru tamat tahun lalu, setelah diperpanjang gak keruan dengan cerita gak penting dan walaupun musim silih berganti tokohnya gak pernah naik kelas, namun sudah sejak lama sukses diadaptasikan ke berbagai media...

  • voice image CDnya (zaman awal-awal terbit), dengan KIMUTAKU sebagai Hanazawa Rui; Deuuu Kimura Takuya di masa muda, bahkan jauh sebelum mendapat gelar singkatan kimutaku gitu loh...
  • film sinetron televisi singkat yang rada-rada norak satu episode di tahun 1995 (satu dekade lalu bow) dengan sedikit perubahan alur: mereka naik umur jadi mahasiswa, Shizuka menjadi putri yang fasih English sementara tujuannya bukan Paris tapi Amrik, dan pentolan geng si Domyoji melatih anjingnya dengan handal, padahal menurut komik, orang satu ini sama sekali gak berani menyentuh hewan apalagi memeliharanya. Dengan pemeran Uchida Yuki, Tanihara Shosuke dan Fujiki Naohito (akhir-akhir ini beken di banyak film dan drama) hihihi udah pada tuek sekarang atuh ya.
  • film animasi (duh ini gak begitu tau, gak pernah nonton, kabarnya berakhir dengan penculikan oleh mantan tunangan untuk menikahkan kedua tokohnya...)
  • mendunia sejak beberapa tahun lalu berkat adaptasi Taiwannya, dengan pemeran amatiran tapi bersosok menjulang tampang boysband, tentu semua kenal sebagai... Meteor Garden. Walaupun pada episode-episode awal termasuk setia dengan komik aslinya, karena rating yang tinggi seAsia, diproduksi lagi berbagai episode tambahan dan musim kedua dengan cerita yang nyaris seluruhnya baru dan serasa merusak pembentukan karakter semula...
  • bahkan kabarnya sempat dibajak oleh sinetron indonesia pula yah? Apa judulnya, yang diperankan Leoni, Oje dan Brugman itu kan?
  • dorama musiman ala Jepang (akhirnya) untuk musim gugur kali ini, diputar sejak Oktober 21...

hydgokusenMungkin karena terimbas kesuksesan Taiwan, Jepang gak mau kalah ikut-ikutan memproduksi lagi dorama Hanadan ini, yang setidaknya setia memasang latar belakang kehidupan SMA, namun dengan pemain utama yang, enggak banget deh:
MatsuJun + Ogu (pernah kompak di Gokusen1) sebagai Tsukasa dan Rui???
Si Ogu bolehlah rada jangkungan, tapi kayak gak pas berlagak cuek autis. Sementara si MatsuJun kan dulu justru membanggakan kemungilan dan sosok pendek sebagai piaraannya Koyuki di adaptasi komik KimiPe?

Entah kalau memang direncanakan karakterisasi yang berbeda, atau diyakini semua ketakserasian bisa dibenahi dengan akting tingkat tinggi, alur cerita yang lebih dimuluskan demi teringkas dalam satu musim, dengan penambahan detail baru (???), serta penataan artistik, tata ruang, busana dengan fashion sok kaya itu (argh). Plus, setidaknya ada Matsushima Nanako sebagai Tsubaki...
Tohoho sayang aku gak sempat (dan belum menyempatkan diri juga) untuk menonton lagi. Hari Jumat gitu loh.

Toka nantoka, menandakan bahwa selera manusia akan narasi memang segitu-gitu saja.

hydtbs

(Update: dramanya lumayan kompak, pantas ditonton, dengan skenario lebih mulus daripada manga. Dan wajah Doumyouji ketika mengeja Hemingway sebagai Aa-ming-yay bisa membuat sakit perut kegelian...)

Sabtu, 15 Oktober 2005

Kyoto Islam Bunka Senta

Kyoto merupakan kota tujuan ziarah peribadatan yang dipenuhi kuil-candi-biara dari berbagai aliran agama dan kepercayaan di Jepang, tera, pagoda, jinja, tak ketinggalan pula gereja. Namun selama itu, tempat shalat hanyalah berupa kamar sewaan untuk jumatan berjamaah, atau di bawah tangga, di samping lift... yang agak bergengsi paling-paling sudut ruangan lobi.

Setelah berbagai upaya nyaris putus asa yang menguras tenaga dan biaya, sejak April 2005 kaum muslim bisa sedikit lega dengan berdirinya Pusat Kebudayaan Islam Kyoto yang terletak cukup strategis dari pusat kota.
kyotomosqueislambunkasenta

Alamat dan peta:

mapkyotoislamsenta〒602-0853
Kyoto-shi Kamigyoku Kawaramachi st.
Koujinguchi Agaru Higashi Hairu
Miyagakicho 92
Riverside Koujinguchi lantai 1
京都市上京区河原町通り
荒神口上ル東入ル宮垣町92 
リバーサイド荒神口1階
TEL : 075-231-3499
FAX : 075-231-3497

Kalau merasa tersesat, jangan ragu-ragu menelepon ke nomor tersebut di atas! Pasti ada yang berbaik hati menjemput, katanya sih (tentu saja saya sendiri belum pernah nyasar).

Cara mencapainya:
* dari stasiun Keihan Marutamachi, jalan kaki 10 menit
(lewat CSEAS Kyoto Univ, sebelum belokan Konoe memintas sungai)
* dari stopan bis Koujinguchi, langsung sampai
(tinggal belok atau menyeberang)
* dari stasiun Hankyu Kawaramachi, ganti bus menyusur Kawaramachi
(atau naik taksi langsung ke alamatnya, 640 yen)


Betapapun menghabiskan dana sampai 33 juta yen terkumpul dari iuran kita-kita sendiri dan berbagai sponsor, yang diperoleh hanyalah ruang mushala bawah tanah, dengan kantor pertukaran kebudayaan tepat di atasnya, yang juga membantu menjualkan bahan makanan halal: daging, roti, yogurt... dan tempeh (pakai h) produksi pak Rustono dari Shiga. Tohohohoho, yah lumayan juga lah.

Selain kegiatan rutin shalat jumat berjamaah dan kelas bulanan pertemuan tanya jawab mengenai Islam, selama ramadhan ada Tarawih, juga dibuka pendaftaran acara buka bersama tahunan (untuk tahun ini tanggal 15 Oktober di KICH), dan sebagai tambahan meriah ada pula berbagai kegiatan pertukaran budaya; yang telah terselenggara adalah keterampilan ibu-ibu dari Turki.

Jumat, 14 Oktober 2005

Yamabushi Tengu ・「山伏天狗」

kuramatengukakugoKebetulan karena penasaran sama si Kaku di komik OP yang dicurigai akan berubah menjadi Tengu, dan sementara ini ceritanya diperkirakan belum bakal maju-maju (yahaha gak penting yah alasannya?), maka acara ngabuburbeurit girlsdayout kali ini diarahkan menjadi lintas alam ke Gunung Kurama 「鞍馬山」 di utara kota Kyoto, menyeret t-Widya yang dipaksa melajang sesaat.

Tengu, 「天狗」 artinya anjing angkasa, kosakata yang di Cina dipakai untuk menyebut bintang jatuh berekor, dalam pengertian bahasa Jepangnya malah sama sekali tidak berhubungan dengan anjing.
Tengu dianggap sebagai utusan dewa yang bertugas meredam kekuasaan manusia agar tidak merajalela dan mengendalikan dengan kekuatan angin, terbagi menjadi dua macam:

* Karasu Tengu 「鴉天狗」 yang berbentuk burung gagak, itu lho yang muncul di lakon bidadari merah. Bentuk ini terpengaruh oleh Garuda, burung ajaib dalam kisah-kisah Hindu.

* Dalam peringkat yang lebih tinggi ada Konoha Tengu 「木の葉天狗」 yang dikaitkan dengan dewa monyet Shinto, Sarudahiko, atau mungkin Hanuman putra Bayu (tapi Hanuman kan putih ya). Tengu yang satu ini saya kenal pertama kali dari dongeng anak-anak (tashikani satu buku dengan kisah momotaro dan tanuki bunbukuchagama) mengenai hidungnya yang memanjang melampaui gunung dan lembah demi mengendus-endus harum makanan, tapi di desa yang dilaluinya malah dipakai orang menggantung baju dengan jepitan, aw kasihan... Kisah kuno yang mendahului Pinocchio tuh.

Mereka ini sering digambarkan mengambil bentuk dan busana Yamabushi, 「山伏」 pertapa gunung. Hidung panjang, badan besar, wajah merah dan segenap keajaibannya, mungkin karena sebenarnya mereka adalah bangsa dari luar Jepang yang berperadaban lebih tinggi pada masa itu. Saya rasa kalau mulai terkenal sejak abad ketujuh, paling-paling orang India yang datang khusus menyebarkan agama Buddha atau sekedar terdampar ketika melarikan diri karena satu dan lain hal.
Di kemudian hari pada zaman Edo, kabarnya istilah Yamabushi Tengu dijadikan olok-olokan untuk bule Belanda yang diizinkan berdagang saat itu.


|.+.+#
|.i.|
#+...|
If I were a NetHack monster, I would be a tengu. I'm always in the right place at the right time, and am quick to avoid people that I'd rather not be with.
Which NetHack Monster Are You?


kuramayoshitsuneSebenarnya Tengu memang sedang kembali naik daun karena terbawa heboh taiga drama tahun ini, Yoshitsune 「義経」.
Saya sendiri belum menyempatkan diri mengikutinya, apakah di sana Tengu dimunculkan atau tidak, dan seperti apa, apalagi karena tokoh utamanya diperankan oleh si Takizawa Hideaki alias Tackey yang terlalu cantik sebagai seorang cowok... (sirik aw, para penggemar Tackey harap maklum <;^P).
Menurut eposnya, Ushiwakamaru 「牛若丸」 (nama masa kecil dari Minamoto no Yoshitsune) ini digembleng bela diri dan ilmu senjata oleh Soujoubou, 「僧正坊」 raja Tengu di gunung Kurama.
Maka pencarian Tengu ke Gunung Kurama pun dimulai...

kuramarailkuramakereta

Untuk mencapainya, ada jalur praktis kereta Eizan Dentetsu yang menghubungkan Demachiyanagi dengan Kurama, via Chayama tempat vila bambumuda, seharga 410 yen. Beberapa gerbong kereta memang ditujukan untuk wisata, dengan posisi tempat duduk yang menghadap ke jendela... Saat musim gugur, pemandangan di luar dimeriahkan oleh warna-warni momiji.
Turun dari stasiun, kami langsung disambut sederet replika lukisan, dan wajah merah Yamabushi Tengu, yang saking besarnya butuh kawat besi untuk menahan hidung agar tak patah...

kuramaukiyoe

Memasuki gerbang kuil Kurama, ada beberapa jalur hiking yang bisa dilalui. Kalau rajin bisa meniti jejak para pujangga melalui jalur berliku yang sering diumpamakan dalam puisi, melalui Yuki Jinja, sebuah karya seni modern dan sebuah tugu Yoshitsune,
sedangkan kalau malas boleh mengambil jalan pintas dengan kereta kabel bertiket seharga 200 yen langsung mencapai pagoda.
Untuk menikmati keseluruhan kompleks, perlulah mengalokasikan waktu minimal sekitar 3 jam jalan kaki.

Beberapa langkah melalui hutan lagi, kami mencapai bangunan utama kuil, yang setiap tanggal 14 Oktober diadakan upacara memperingati berdirinya sekte shingon yang dianut di sini. Berbagai dekorasi berlambang kipas sang Tengu dapat diamati di sekitar.

kuramawidyakuramabangsal

Ke belakang kuil ada jalur menuju puncak gunung, melalui sebuah musium alam yang musim ini menggelar juga pameran mengenai Yoshitsune, pondok tempat seorang pengarang perempuan merenung kan karyanya, dan beberapa tempat kenangan Ushiwakamaru lagi: bekas tempat pertapaan, tempat minum, tempat latihannya...

kuramahikinkuramasugi

Jalur bercabang ketika mendekati puncak. Kali ini, kami memilih jalur yang terkenal dengan akar berpilin pohon Sugi yang menghiasi jalan setapak.

kuramamaousonMengamati suasana sekitar, rasanya sih setiap saat Tengu bisa saja muncul.
"Tengu sama, orite kite kudasaaaai!"
Di penghujung jalan ini, ada lagi sebuah kuil mengenang turunnya Maooson 「魔王孫」 duapuluhribuan tahun yang lalu menumpang meteorit, yang kemudian dikalahkan oleh pahlawan setempat menurut kepercayaan sekte di sini. Maooson itu, uhm, raja iblis???
Piccolo dong, heuheuheu.

Keluar dari jalur gerak jalan, kita akan mencapai gerbang Kibune Jinja yang terkenal dengan deretan lenteranya yang dinyalakan setiap malam musim gugur. Untuk pulang, kita bisa menyusuri pinggir sungai atau naik beus di tempat parkir beberapa langkah dari sana, ke stasiun Kibuneguchi (satu stop di bawah stasiun Kurama).

Gunung Kurama juga terkenal dengan festival Api 「鞍馬の火祭り」 setiap tanggal 22 Oktober yang saya liput tahun lalu. Lalu ada onsen, mata air tempat pemandian yang cukup terkenal tapi agak kotor kabarnya sih. Setiap bulan Juni bahkan ada upacara penghancuran batangan bambu yang dianggap sebagai simbol ular dan kejahatan (wah, gak rela!). Di musim panas ada hidangan nagashisoumen, mi dingin yang dialirkan di talang bambu, tapi sayangnya karena selalu hiking ke sini di musim gugur atau bulan ramadhan, saya sendiri belum pernah coba ataupun mempertanyakan kehalalannya.
Uhm, pokoknya enak deh main ke Kurama. Sejuk, udaranya segar, sehat, nyaman untuk olahraga. Selamat mengikuti jejak kami.

Catatan tambahan:
Minamoto no Yoshitsune adalah tokoh sejarah paling selebritis di Jepang karena hidupnya yang singkat dan tragis dan kejeniusannya dalam ilmu perang (yang kabarnya diperoleh dari gemblengan sang Tengu itu), sehingga tak bosan-bosan ditampilkan dalam berbagai karya seni lukis, patung dan sandiwara panggung dari masa ke masa.
Taiga drama kali ini merupakan versi yang kedua setelah pernah ditampilkan juga secara hitam-putih di NHK selama tahun 1966. Selain itu beliau bahkan muncul di game PS2 dan Animatrix.
Beberapa episode penting yang sering diagungkan berkaitan dengan Musashibou Benkei, prajurit pendeta yang berhasil dikalahkannya hanya dengan sebatang seruling di jembatan Gojou Kyoto.
Sejak saat itu Benkei tunduk dan menjadi pendamping setianya sampai ketika terkepung tentara yang dikirim abangnya sendiri, demi memberi kesempatan majikannya melakukan seppuku alias harakiri daripada menanggung malu tertangkap, sang Benkei menjaga pintu dengan tegar sampai mati berdiri (penjelasan ilmiah dari peristiwa ini pernah dibahas dalam salah satu episode Detektif Conan).
Namun tidak ada bukti sejarah yang mantap mengenai apakah Yoshitsune tertangkap atau melakukan seppuku, bahkan ada versi yang menganggap beliau berhasil melarikan diri ke Mongolia dan menjadi Jenghis Khan!
Beberapa orang lebih menyukai figur sang lawan yaitu Minamoto no Yoshinaka, saudara sepupu yang digempur di Shiga ketika melawan kekuasaan abangnya, karena romantisme selir tercinta Yoshinaka, yaitu Tomoe Gozen yang menemani sehidup semati sampai gugur di medan pertempuran. Ia nyaris merupakan satu-satunya samurai perempuan yang tercantum dalam sejarah masa itu.

Selasa, 11 Oktober 2005

Smurf yang dismurf dalam Smurf

UNICEF Belgia menghancurkan desa Smurf.


Smurfen alias Schtroumpf, makhluk biru muda kebanggaan Belgia.
Menurut para pengamat komik yang hobi gosip politik, sebenarnya mereka adalah cerminan utopia kaum komunis yang hidup bahagia dibawah pemimpin berbaju merah si Papa Smurf.
Tapi bukan hal ini yang sedang dibahas sekarang.


smurfSaat itu para penghuni kampung sedang berpesta tralala mengelilingi api unggun. Tiba-tiba tak ada angin tak ada hujan, bom berjatuhan. Desa terbakar, Smurfin terkapar, Bayi Smurf mengeak-ngeak menyayat hati.

Dan muncul kalimat: Jangan biarkan perang mengganggu kehidupan anak-anak.

Berita 10/08; slideshow; ... VIDEO

Menurut kabar yang diperoleh dari smurf-smurf lainnya, dalam rencana awal iklan ini, potongan-potongan tubuh biru muda yang terpenggal mau ditampilkan juga, tapi tersmurf sensor...
Gebrakan ini ditempuh UNICEF karena himbauan menyumbang smurf secara konvensional (semacam mensmurfkan sosok korban anak-anak afrika yang terluka dan kelaparan di lingkungan perang, dst) ternyata tak begitu mendapatkan tanggapan yang cukup smurf dari masyarakat sampai saat ini, sehingga dianggap perlu membangkitkan kenangan manis masa silam terhadap para smurf sebagai shock therapy.

Yare-yare...

Jadi ingat, belum sempat cerita, waktu di Aichi EXPO, setiap hari orang-orang tua muda nenek kakek sampai cucunya berkerumundi depan paviliun Palang Merah - Bulan Sabit Merah Internasional, membentuk antrian berliku 4-5 jam lebih di bawah terik matahari.
Penasaran, aku bertanya-tanya, apa yang ingin mereka lihat di dalam sana, sampai sedemikian rupa mengorbankan waktu dan tenaga? Ternyata para petugas penjaga pintu dan pengatur antriannya juga pada terkagum-kagum dengan fenomena ini. Di dalam hanya ada presentasi kegiatan + ( selama sekitar tujuh menit, berupa video dan slide show di langit-langit ruangan dan diiringi musik. Untuk menontonnya, orang-orang duduk setengah berbaring. Setelah itu, mereka diajak mengisi semacam kesan dan pesan. Pada bulan Mei-Juni, paviliun mungil ini nyaris kosong sama sekali! Tapi orang-orang yang sempat hadir sedemikian tersentuh bukan kepalang, uwaaah sampai menangis terharu tumpah ruah, bahkan ada yang berniat menghadiri lagi di kesempatan berikutnya... Sehingga terpromosikan dengan baik. Apalagi bulan-bulan terakhir, belum mencapai siang hari, jumlah pengantri sudah melebihi kapasitas ruangan untuk setiap pertunjukan sampai jam tutupnya.
Agak-agak tidak masuk akal. Kalau ingin menggugah hati yang tumpul, bukankah lebih menarik ikut berpartisipasi dalam kegiatan LSM di area sebelah, setidaknya lebih proaktif daripada sekedar bengong sekian lama di antrian sepanjang itu, ya gak sih?

Tapi memang begitu kali ya... Sedemikian pentingnya visualisasi di kehidupan masa kini.

Website Official Smurf

Minggu, 09 Oktober 2005

Ichi Go, Ichi E ・「一期一会」

chasen
Wakatake monogatari #

Dalam satu kesempatan,
hanya ada satu perjumpaan.
Setiap saat sangat berharga, sehingga harus dilewatkan dengan penuh kesadaran.
Dan benda yang tak dapat dipisahkan dari filosofi minum teh ini, adalah Chasen.

Sebuah adikarya yang bahkan bisa dianggap pengganti bunga bambu.


rumahbambu


Takayama, sebuah daerah di prefektur Nara, dekat NAIST (tempat neng Yayu), bekas kekuasaan klan Takayama yang menciptakan chasen, adalah satu-satunya perkampungan perajin chasen. Dan di Chikurin-En, taman hutan bambu, ada sebuah musium yang menampilkan berbagai jenis bambu hidup, aneka bentuk chasen, dan kerajinan bambu lainnya, termasuk rumah berpapan bambu.

Di sana setiap minggu pengunjung bisa mengamati cara kerja para ahli ini. Khususnya pada hari Izayoi (malam ke-16, entah kenapa tahun ini diselenggarakan pada tanggal 8 Oktober, tapi karena hujan diundur ke tanggal 9) dari stasiun Ikoma, setiap jam ada bis gratis bolak-balik mengantar jemput para tamu langsung ke Chikurinen. Maklum, di ujung dunia jadi sulit transportasi biasa.

chasenjissaku2chasenjissaku1

Pembuatan chasen memerlukan konsentrasi penuh tingkat tinggi, dari sejak memanen bambu, mengeringkannya di musim dingin, mematahkan dan membelah ujung-ujungnya dalam dua ukuran tertentu sesuai alur serat, menyerutnya dari bagian dalam dan menyisakan serat terkuat di sebelah luar, dan melengkungkannya dengan hati-hati dan penuh cinta ke dua arah yang berbeda.

chasenjissaku4chasenjissaku3

Dan dari siang sampai sore, di bekas halaman Enrakuji, kuil yang telah terbakar, diselenggarakan Enraku Dairakukai, upacara minum teh yang menggunakan peralatan terbesar yang pernah ada... Chasen sebesar sapu lidi. Penyeduhnya pun harus laki-laki yang besar, tampaknya karena ibu-ibu berkimono mungkin bakal kurang tenaga untuk mengangkatnya...

macchareigimacchatate

Sesuai dasar-dasar upacara minum teh, yang dilakukan untuk bersantai, bersenang-senang dan bergaul, acara ini memang sangat meriah. Terutama, karena mengangkat cawan segede gentong harus dibantu oleh rekan di sebelahnya, namun sangat sulit mengatur ketepatan memiringkannya. Kabarnya, setiap tahun pasti saja kejadian orang berkimono yang bersikap rapi, ketumpahan juga.

macchagokunmacchamawashi

Dan malam harinya, para tamu disuguhi sajian spektakuler seni instalasi penerangan lilin terapung dalam bambu di seputar taman hutan. Selain itu juga diselenggarakan pertunjukan kesenian adat dan konser harpa. Berhubung bulan Ramadhan tak bisa ikut minum di siang hari, para pribumi yang kasihan padaku, mentraktir secawan maccha di saat berbuka... Nyam.

takeakarinoyuube

Sabtu, 08 Oktober 2005

Maruzen dan Lemon

Maruzen, nyaris satu-satunya toko buku tempat nongkrong memandangi buku-buku berbahasa asing di Kyoto, berdiri sejak 1869 sebagai toko barang-barang impor.
Entah karena kondisi perekonomian Jepang yang semakin parah, atau karena terlalu banyak pesaing di sepanjang jalan Kawaramachi yang kini ditempatinya, Maruzen Kyoto menyatakan akan tutup 10 Oktober ini. Sebuah cabang baru dibuka di Shinsaibashi, Osaka, dan sementara ini belum jelas rencana pembukaan kembali di Kyoto, walaupun fasilitas onlinenya akan tetap beroperasi. Selama sebulan kemarin, tiga lantai teratas digunakan untuk mengadakan obral besar-besaran dari dasi sampai karpet persia... Sayangnya, bukan buku.

kajiimotojiroukasamaruzen

Uniknya, Maruzen pernah tampil dalam Lemon, sebuah cerpen karya Kajii Motojiro, seorang pelopor sastra moderen Jepang yang pada 2001 lalu dirayakan seratus tahunnya.
Dalam kisah yang lucu sekaligus miris ini, sang tokoh harus bergelandang dari rumah kos teman yang satu ke yang lainnya, penyakitan, terlibat utang dan mati rasa, namun tak mau mengakui bahwa semua itu menjadi penyebab keresahannya terhadap kehidupan. Kesengsaraannya tiba-tiba terlipur dan tersucikan ketika menggenggam buah unik yang dibelinya di persimpangan Nijo-Teramachi (toko buah ini masih ada sampai sekarang). Lalu ia mampir di Maruzen, tempat yang sebelumnya menjadi sumber kenikmatan dengan memandangi botol-botol kristal minyak wangi. Ia mulai menumpuk-numpuk buku seni yang kini menyebalkan baginya itu, dan tiba-tiba terilhami untuk meletakkan sang lemon ini di atas tumpukan buku itu, lalu kabur menyusuri gang Teramachi sambil membayangkan bahwa itu adalah bom granat yang akan segera meledak...

Selengkapnya, kalau berniat membaca, bisa diakses di sini.

Kajii Motojirou,
Lemon




Yang menarik bagiku sebagai penggemar segala yang asam, sampai kini, Maruzen selalu menyediakan lemon di dekat kasirnya, untuk siapa saja yang berniat menapaki jejak sang tokoh dalam cerpen tersebut... Sebagai kenang-kenangan, sebuah stempel buatan Sachihata bergambar lemon di atas tumpukan buku tersedia untuk dicapkan ke kumpulan cerpen Kajii Motojiro. Yang punya buku ini, silakan segera bawa ke Kawaramachi untuk dicap, mumpung besok masih buka...

lemonstamp